Metro Tabagsel
Selasa (12/1) malam sekira pukul 22.30 WIB menjadi hari paling memilukan dalam hidup Nisma dan Lapendos Daulay. Putri semata wayangnya, Riski boru Daulay, yang masih berusia lima tahun pergi untuk selamanya.
Kepergian Riski sungguh tak diduga. Malam itu, Riski bermain di depan warung milik neneknya, yang berada di Jalan Lintas Mandaling, Desa Sitampa-Simatoras, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan.
Sedangkan ibu dan ayahnya berada di dalam warung. Tiba-tiba mobil Kijang BB 1358 XF yang dikemudikan Yahya Chaniago menyeruduk warung itu. Riski yang semula berada di halaman warung ikut terseret.
Yahya yang diketahui sebagai oknum anggota TNI bersama keluarganya melaju dari Mandailing Natal (Madina).
Menurut saksi mata, mobil yang dikemudikan Yahya melaju dengan kondisi tidak stabil sejak dari depan Pasar Sigalangan atau berjarak sekira 100 meter sebelum warung.
Dan, sekira 20 meter menuju warung, mobil tiba-tiba menabrak gundukan pasir di pinggir jalan. Hilang kendali, mobil kijang itu menyeruduk dan memporak-porandakan bagian depan warung hingga akhirnya mobil terhenti pada jarak jarak 15 meter.
“Boruku, idia boruku (anakku, mana anakku),” teriak Nisma begitu mendengar suara tabrakan dari depan warung. Ternyata, setelah dicari bersama suami, putri semata wayangnya itu berada di bawah kardus makanan berjarak 10 meter dari warung.
Kondisinya anaknya sangat memprihatinkan. Kepala dan hampir sekujur tubuh dipenuhi luka. Selanjutnya, Yahya bersama warga lain melarikan korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan.
“Sebenarnya banyak warga yang melihat mobil itu sudah menggeol-geol, mulanya di depan pasar sana. Oh, mungkin belajar, begitu kata orang. Rupanya nabrak warung ini.
Sudah rezeki anak (korban,red) itu mungkin, padahal dia baik diam di warung itu,” ucap Ruslan, warga yang juga masih kerabat orangtua korban.
Di IGD RSUD itu, Nisma yang mengetahui anaknya telah meninggal, langsung pingsan. Sedangkan suaminya, Lapendos Daulay, hanya membisu tatkala keluarga pengemudi mengajaknya berbincang.
Sementara pengemudi, Yahya, tampak gelisah. Ia juga terdengar memberikan laporan melalui sambungan selular. “Siap Komandan, saya dari (arah) panyabungan komandan. Saya menabrak satu anak. Siap komandan, saya sedikit mengantuk komandan,” ucapnya memberi tanggap pada seseorang di seberang teleponn yang diperkirakan sebagai atasannya itu.
Dari keluarga pengemudi diketahui, usai kecelakaan itu, pengemudi kemudian mengantar istri dan keluarga lainnya ke Polsek Batang Angkola sementara oknum anggota TNI itu mengantar korban ke RSUD Psp.
Kanit Laka Satlantas Polres Tapsel, Ipda A Sitepu menerangkan, kendaraan toyota kijang itu yang dikemudikan oknum anggota TNI itu datang dari Padang setelah pulang kampung dan menuju Nias untuk bertugas.“Korban ini berada di depan warung, sementara mobil yang dikemudikan itu mengarah ke warung di tempat anak itu bermain,” pungkasnya.