Antisipasi Bencana Akibat Musim Hujan, BPBD Sumut Paparkan Panduan Evakuasi Mandiri

Antisipasi Bencana Akibat Musim Hujan, BPBD Sumut Paparkan Panduan Evakuasi Mandiri

Medan, StartNews – Banyaknya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara, terutama Kabupaten Mandailing Natal (Madina), membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara (Sumut) memperkuat upaya mitigasi guna meningkatkan antisipasi bencana alam.

“Pemerintah Provinsi Sumut telah melakukan upaya mitigasi bencana, antara lain dengan membangun koordinasi mitigasi hingga ke tingkat desa,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralataan dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati di Medan, Senin (13/12/2023).

Pihaknya juga mengedukasi mitigasi bencana kepada generasi muda, antara lain melakukan simulasi ke sekolah-sekolah. “Kami dan teman-teman relawan sudah menyosialisasikan ke tempat-tempat objek wisata dan pengelolaannya. Jika terjadi air keruh, misalnya, para wisatawan diimbau segera naik ke atas,” katanya.

Dia meminta para kepala daerah meneruskan beberapa pesan kewaspadaan kepada masyarakat di wilayah masing-masing. Masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran sungai, ketika intensitas curah hujan makin tinggi yang dapat mengakibatkan banjir, banjir bandang, rawan abrasi yang berakibat longsor dan berdampak kepada pemukiman, agar meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengurangi aktivitas di luar rumah serta melakukan upaya mengevakuasi diri dan kelompok secara mandiri ke tempat yang lebih aman.

Sri Wahyuni menjelaskan masyarakat yang berada di area cekungan dengan sistem drainase wilayah yang tidak memadai dan dapat memicu luapan air, diimbau melakukan pembentengan pada lajur-lajur aliran air menuju rumah secara mandiri.

“Masyarakat terdampak banjir harus memperhatikan sistem kelistrikan agar tidak memicu korsleting listrik dan bahaya kebakaran. Sebelum melakukan kegiatan evakuasi mandiri harus memastikan bahwa aliran listrik dan perangkat elektronik pada rumah yang ditinggalkan sudah benar-benar padam,” katanya.

Dia mengimbau masyarakat agar menghindari kegiatan wisata air ketika frekuensi dan intensitas hujan tinggi, terkhusus kunjungan wisata dari lembaga-lembaga pendidikan.

“Terakhir, setiap orang melihat, mengawasi dan memantau situasi sekeliling terhadap kemungkinan-kemungkinan bencana hidrometeorologi yang terjadi dan melaporkan kepada aparat pemerintah setempat yang berwewenang untuk dilakukan penanganan awal kebencanaan,” ujarnya.

Sementara Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan Hendro Nugroho meminta masyarakat secara rutin memantau potensi bencana hidrometeorologi melalui aplikasi BMKG. “Kami imbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, lihat info BMKG bisa melalui aplikasi dan media,” ujarnya.

Reporter: Sir/Ant

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...