Musik & Informasi – Setelah dikuasai oleh kelompok ISIS, kota Ramadi yang berada 100 km sebelah barat Kota Baghdad berhasil direbut kembali oleh Irak. Amerika Serikat memberikan apresiasi.
ISIS selama kia-kira 18 bulan lamanya menduduki Kota Ramadi. Militer Irak yang telah melakukan pengepungan terhadap pasukan ISIS di Ibu Kota Provinsi Al Anbar tersebut akhirnya berhasil mengambil alih kompleks pemerintahan di Ramadi pada Minggu (27/12) kemarin.
“Kami memuji pemerintah Irak dan pasukan Irak yang berani menampilkan ketekunan luar bisa dan keberanian dalam pertarungan ini,” ujar Menteri Luar Negeri John Kerry seperti dilansir AFP, Selasa (29/12/2015).
AS menyambut kemenangan pasukan Irak terhadap kelompok ISIS itu pada Senin (28/12) waktu setempat. Irak sebelumnya sudah menyatakan telah membebaskan Ramadi dari pasukan Iusu.
Militer Irak juga telah menyapu bom dan jebakan-jebakan yang ditinggalkan pejuang ISIS di kota itu. Sebuah koalisi militer pimpinan AS disebut mendukung kampanye Irak untuk mengusir ISIS dari Irak. Koalisi tersebut telah melakukan 630 serangan udara di Ramadi selama beroperasi di Irak.
Selain John Kerry, Presiden AS Barack Obama yang sedang berlibur di Hawaii sudah mengetahui mengenai kemenangan Irak atas ISIS ini. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Obama memberikan rasa hormatnya terhadap pasukan militer Irak yang disebut penuh keberanian dan tekad.
“Kami akan terus mendukung mitra kami melawan ISIS di lapangan sampai mereka dikalahkan,” kata pejabat tersebut.
Sempat muncul juga adanya kekhawatiran sebuah unit milisi Syiah yang mendukung serangan pemerintah di sekitaran Kota Anbar melakukan penganiayaan terhadap warga sipil terutama dari Sunni. Meski begitu, AS menyambut kemenangan Irak akan Ramadi dari ISISI.
Terutama setelah Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan perebutan Ramadi tersebut merupakan langkah menuju kampanye berikutnya dalam upaya membebaskan kota di bagian utara Mosul dari ISIS. Kampanye itu akan dilakukan pada 2016.
“Amerika Serikat dan Koalisi Global ISIS bangga dan mendukung upaya ini dengan memberikan pelatihan, saran, dan dukungan peralatan serta bantuan seragan udara,” lanjut Jhon Kerry.
Dukungan AS disebut Kerry akan terus berlanjut di Ramadi hingga tuntas. “Dan kami mempersiapkan stabilisasi pasca-konflik,” tukasnya.
Kepala Komando Pusat AS yang mengawasi peran AS dalam kampanye ini, Jenderal Lloyd Austin menyebut jatuhnya Ramadi kembali kepada Irak karena ISIS kehilangan momentum. Hal itu terlihat dari bagaimana ISIS terus menyerahkan wilayah yang telah mereka kuasai.
“Ke depan saya berharap mitra kami di tanah Irak dan Suriah, dengan bantuan koalisi, terus memutar balik ISIS sebagai perlawanan. Ini keuntungan karena kami bekerja sama untuk mengalahkan musuh tersebut,” tutur Austin.