Bahasa Mandailing Mulai Tergerus, STAIN dan Pemda Madina Gelar Webinar Internasional

8 Maret 2021 320 Views

Panyabungan, StArtNews–Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Mandailing Natal (Madina) bekerja sama dengan Pemkab Madina menggelar webinar internasional Bahasa Mandailing di Bagas Godang Madina, Panyabungan, Senin (8/3).

Webinar bertajuk “Bahasa Mandailing Dulu dan Sekarang” menghadirkan nara sumber berkelas internasional, Pfor. Dr. Uli Kozok dari Universitas Honolulu, Amerika Serikat.

Selain Prof. Uli Kozok, turut jadi pemateri adalah Ketua STAIN Madina, Dr. Torkis Lubis; Peneliti Balai Arkeologi Medan, Churmatin Nasoichah; Budayawan Mandailing, Drs. Askolani Nasution dan Pengamat Sosial Budaya Mandailing, Dr. Daud Batubara.

Ketua Panitia, Dina Syarifah Nasution memaparkan latar belakang pembuatan acara ini adalah keprihatinan terhadap Bahasa Mandailing yang eksistensinya di kalangan milenial mulai tergerus oleh penggunaan bahasa asing.

“Perkembangan kebudayaan dan bahasa asing sangat masif di dalam pergaulan kaum milenial di Mandailing Natal. Bahasa asing mudah sekali dikuasai oleh generasi muda sehingga dikhawatirkan anak-anak muda Mandailing Natal akan meningggalkan bahasa Mandailing,” jelas Dina.

Webinar ini diharapkan menjadi satu media untuk meningkatkan kecintaan generasi milenial terhadap Bahasa Mandailing.

Jureid, M.E.I, Wakil Ketua panitia menambahkan di samping untuk memajukan bahasa Mandailing, webinar ini diharapkan mampu menghimpun persatuan halak Mandailing untuk lebih mencintai budaya dan tanah leluhur.

Acara yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Mandailing Natal, Gozali Pulungan ini tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19 yang dianjurkan pemerintah.

Sekda dalam sambutannya Gozali menyampaikan di era globalisasi bahasa daerah mulai luntur. Untuk itu, Pemda Madina mengapresiasi dan mendukung penuh giat yang diprakarsai para dosen di STAIN Madina ini.

Acara webinar berjalan lancar tanpa kendala meski sebelumnya ada intrik yang menolak Prof. Uli Kozok sebagai pemateri.

Reporter/Editor: Roy Adam