Jakarta, StartNews – Tidak mudah bagi anak-anak untuk menahan rasa haus, lapar, serta beberapa emosi negatif selama puasa. Terlebih lagi bila ini adalah puasa pertama. Untuk itu, orangtua perlu mendampingi hari-hari pertamanya.
Pengurus Fatayat NU Yogyakarta, Muyassarotul Hafidzoh atau akrab disapa Ning Muyas mengatakan, orangtua harus kompak membangun suasana menyenangkan saat hadirnya bulan Ramadan.
“Support (mendukung) anak-anak yang sudah mau belajar berpuasa, jika ada rezeki bisa membuatkan atau membelikan makanan atau jajanan sehat yang dia sukai saat berbuka puasa,” kata Muyas, dikutip dari laman NU Online, Selasa (12/3/2024).
Nah, bagi orangtua yang baru akan mengajarkan si kecil berpuasa, berikut tips dari Ning Muyas melatih anak puasa Ramadan.
Kenalkan kegiatan belum puasa
Anak-anak mudah meniru sesuatu yang terlihat olehnya. Hal ini bisa dimulai dengan mengajak anak-anak melakukan aktivitas bersih-bersih rumah, belanja makanan ringan, dan ikut menghias masjid dekat rumah.
“Jadikan itu sebagai kesan menyenangkan buat anak, sehingga dia merasa bahagia saat hadirnya bulan Ramadan,” ujar Ning Muyas.
Kenalkan makna dan tujuan puasa
Sampaikan kewajiban berpuasa pada anak, dan keutamaan orang yang berpuasa dengan menceritakan kisah-kisah orang yang selalu menjalankan ibadah puasa.
“Ajak pelan-pelan karena anak belum baligh sebenarnya belum berkewajiban, tapi sampaikan kalau dia punya kewajiban latihan puasa supaya ketika baligh sudah terbiasa,” jelasnya.
Kenalkan aktivitas puasa
Anak-anak mudah meniru sesuatu yang terlihat olehnya. Karena itu, usahakan ajak anak untuk sahur, berbuka, dan melakukan ibadah-ibadah lainnya.
“Bangunkan mereka waktunya sahur dengan suasana yang menyenangkan, misal menyampaikan kalau orang tua masak lauk kesukaan,” imbuh Pengasuh Pesantren Asrama Kreatif Bil Qolam Yogyakarta itu.
Ajarkan secara perlahan
Anak yang baru kali pertama berpuasa mungkin akan merasa berat jika langsung berpuasa penuh. Karena itu, sebaiknya awali melatih Si Kecil berpuasa setengah hari.
“Jangan terkesan memaksa saat mengajarkan anak berpuasa. Jika ada yang tidak kuat latihan sehari, bisa latihan puasa setengah hari lalu berbuka saat dzuhur dan bisa lanjut berpuasa lagi,” ungkapnya.
Ajarkan anak perkara batal puasa
Selanjutnya, anak-anak mulai diajarkan juga perkara yang bisa membatalkan puasa atau mengurangi pahala berpuasa.
Baca surat Al-Kautsar 7 kali
Ning Muyas mengatakan anak-anak bisa diajak membaca surat Al-Kautsar sebanyak 7 kali, kemudian ditiupkan pada minuman anak saat sahur. Tujuannya agar anak tidak kehausan saat menjalankan puasa.
“Ijazah ini saya dapat dari Muhammad Zaini Abdul Ghani atau lebih populer dengan sebutan Abah Guru Sekumpul atau Guru Ijai adalah salah seorang ulama dari Kalimantan Selatan,” tandasnya.
Reporter: Rls