Belum Rampung, Anggaran Konservasi Passanggarahan Kotanopan Capai Rp2,9 Miliar

Belum Rampung, Anggaran Konservasi Passanggarahan Kotanopan Capai Rp2,9 Miliar

Kotanopan, SartNews – Proyek pemeliharaan bangunan konservasi Mess Provinsi Sumatera Utara Passanggarahan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp 2,9 miliar lebih. Sayangnya, proyek tersebut sampai saat ini belum tuntas dikerjakan.

Hingga Senin (9/1/2023), para pekerja masih sibuk merenovasi bagian dalam passanggarahan dan menyelesaikan pekerjaan pembuatan jalan taman.

Ironisnya, para pekerja dan dua orang yang diyakini perwakilan rekanan tetap memilih bungkam saat dikomfirmasi terkait pelaksanaan proyek ini.

Namun, berdasarkan data yang tertulis di LPSE Provinsi Sumatera Utara, total anggaran proyek ini mencapi Rp 2.999.817.000 dengan sumber dana APBD Provinsi Sumut. Sedangkan rekanan yang mengerjakan CV Sinar Jaya Abadi yang beralamat di Kota Medan. Belum jelas penyebab proyek Passanggarahan ini belum tuntas dikerjakan.

Belum siapnya pengerjaan proyek ini tentunya mendapat tanggapan dari masyarakat Kotanopan. Mereka menyesalkan pihak rekanan yang tidak bisa merampungkan proyek ini teapt pada waktunya.

Selain Tugu Pahlawan dan Tugu Perintis Kemerdekaan, Passangarahan Kotanopan merupakan salah satu ikon kebanggaan warga Kotanopan. Beberapa pejabat penting pernah datang ke tempat ini, termasuk Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.

Syarifuddin Nasution, tokoh masyarakat Kotanopan, mengaku bangga, karena pemerintah mengucurkan anggaran untuk pembangunan Passangarahan ini. Namun, dia juga menyesalkan rekanan yang belum merampungkan pengerjaan proyek ini. Padahal, anggaran yang dikucurkan cukup besar.

“Sampai hari ini para pekerja masih melakukan pengecatan dan renovasi di bagian dalam ruangan Mess Provsu ini,” katanya.

Syarifuddin Nasution yang kebetulan tinggal di belakang Passangarahan ini mengaku sedikit banyak mengetahui perkembangan dan sejarah bangunan ini. Mulai dari Presiden Soekarno, Adam Malik, dan pejabatan lainnya yang pernah datang ke mess ini.

“saya berharap Pemprovsu segera melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap proyek ini dan mengevaluasi keberadaan pihak rekanan yang terlambat menyelesaikan proyek ini,” katanya.

Terkait penggalian sumur bor di depan passangrahan ini, dia juga berharap agar benar-benar dikerjakan dengan baik. Sebab, sejak dulu tamu-tamu yang menginap di mess ini sering mengeluhkan kekurangan air.

“Perlu dicek apakah penggalian sumur bor tersebut sudah berfungsi atau tidak. Apakah pembuatannya sesuai dengan RAB yang ada?,” tanya Syarifuddin Nasution.

Reporter: Lokot Husda Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...