BNNK Tes Urine Sopir Angkutan Umum

Jelang tahun baru 2017, BNNK Tanjungbalai bersama personel Sat Lantas Polresta Tanjungbalai melakukan razia sekaligus tes urine bagi sopir angkutan umum di Pos pengamanan Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (29/12).
Kapolresta Tanjungbalai, AKBP Tri Setyadi Arianto didampingi Kasubbag Humas, AKP Y Sinulingga mengatakan, personel Satuan Lalu Lintas Polresta Tanjungbalai bersama Badan Narkotika Nasional Kota Tanjung Balai melaksanakan razia gabungan dengan sasaran pengemudi angkutan umum.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat Kota Tanjungbalai yang akan berpergian dengan menggunakan angkutan umum, katanya.
Razia digelar, selain memeriksa terhadap kelengkapan surat surat kendaraan, razia juga melakukan tes urine di tempat bagi sopir angkutan umum yang merupakan salah satu sarana angkutan menjelang Tahun Baru 2017 nanti, lanjutnya.
“Hal ini kita lakukan untuk memberikan rasa aman pada masyarakat yang melaksanakan perjalanan menggunakan angkutan umum serta untuk mengantisipasi maraknya kecelakaan lalu lintas menjelang tahun baru,” jelasnya.
Kepala BNNK Tanjungbalai, AKBP Saharudin Bangko saat memimpin razia gabungan sekaligus tes urine mengatakan, razia ini salah satu langkah awal antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Salah satu faktor kecelakaan lalu lintas, yakni human error, kelalaian dari si pengemudi seperti mengantuk, menerima telepon saat mengemudi dan termasuk kondisi kesehatan pengemudi.
“Guna antisipasi awal terjadi kecelakaan lalu lintas, Sat Lantas bersama BNNK Tanjungbalai melakukan langkah pencegahan, yakni dengan melakukan tes urine di tempat pos pengamanan Jalan Jenderal Sudirman kepada para pengemudi angkutan yang akan meninggalkan Kota Tanjungbalai,” katanya.
Bangko menjelaskan, pemeriksaan tes urine guna mengantisipasi ada penyalahgunaan narkoba oleh para sopir angkutan umum. Para sopir juga diperiksa fisiknya mulai dari kesehatan, tensi, tes alkohol dan pemberian vitamin.
Menjelang tahun baru 2017, jumlah penumpang angkutan umum antar Kota meningkat, sehingga otomatis kerja sopir juga semakin berat karena faktor itulah, muncul kemungkinan sopir mulai mengkonsumsi narkoba, doping, dan alkohol dengan alasan untuk mengatasi lelah, kantuk dan menambah stamina. (rm)
Sumber :harian.analisadaily.com
Editor : Hanapi Lubis