Bupati Ajak Seluruh Elemen Untuk Mendukung Percepatan Pembangunan di Madina

Mandailing Natal, StArtNews – Guna meningkatkan taraf hidup masyarakat Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dengan memanfaatkan seluruh stakeholder yang ada. Bupati Madina, Drs. Dahlan Hasan Nasution mensosialisasikan program percepatan pembangunan digedung serbaguna desa parbangunan, Senin (8/7) malam.

Acara sosialisasi percepatan pembangunan Madina ini dihadiri salah satu rekan perwakilan dari dunia usaha Madina, Irwan Daulay, Sekdakab Madina, Sahnan Batubara, Para asisten, seluruh kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Madina, Camat dan staf ASN pemkab Madina.

Bupati Madina, Drs. Dahlan Hasan Nasution usai mengadakan sosialisasi percepatan Pembangunan Madina kepada wartawan menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakannya sosialisasi percepatan pembangunan ini dalam rangka untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya untuk meningkatkan ekonomi.

“Pak Menko perekonomian RI, Darmin Nasution mengharapkan semua, baik pengalihan ganja menjadi pusat holtikultura, menjadi pusat perikanan, peternakan dan juga menjadi awal pengembalian kejayaan kopi Mandailing. Dan begitu juga mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan kita buat di pantai barat, serta pembangunan kolam-kolam ikan yang semuanya harus selesai secepatnya dan sesegera mungkin,” jelasnya.

Sebagai pimpinan rapat itu Bupati mengajak agar semua elemen ikut mewujudkan percepatan pembangunan di Madina yang mustahil apabila hanya Pemkab yang terlibat.

“Akan tetapi Alhamdulillah, bahwa tadi kita sudah mendengar adanya kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama bahwa semua akan mengambil bagian untuk mewujudkannya, dan semoga Allah SWT meridhoi usaha kita nantinya,” harapnya.

Bupati Madina menegaskan terkait target dalam percepatan pembangunan tidak ada yang akan dibedakan dalam bidang apapun. Terkai berkas-berkasnya sendiri Bupati meyakinkan hampir selesai dan akan di paparkan kehadapan Menko pada tanggal 11 Juli 2019 mendatang, sekira pukul 14.00 WIB.

Khusus mengenai pengalihan ladang ganja menjadi pusat holtikultura dan sekaligus pusat pariwisata yang akan dijadikan kebanggaan bangsa, hal tersebut sudah terjadwal oleh Menko untuk dipaparkan dihadapan Presiden dan seluruh Menteri yang terkait di Jakarta.

“Untuk itu saya berharap doa dari seluruh masyarakat. Karena yang selama ini kita anggap bala dari tumbuhan ganja, ternyata dapat kita poles menjadi laba dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta bisa memperbaiki taraf hidup masyarakat secara keseluruhan dan bahkan bisa menjadi kebanggaan bangsa,” ungkap Dahlan.

Dahlan Menambahkan, terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) belum lama ini Pemkab Madina telah membawa manajemen PTPN 4 kehadapan Menko Darmin, karena 1000 hektar lahan PTPN 4 itu akan dijadikan lahan buat KEK, sekaligus mereka (PTPN 4,red) sebagai holding dan tidak ada ditemukan masalah terkait hal itu, tinggal melengkapi seluruh persyaratan yang seharusnya saja.

Saat ditanya terkait produk apa saja yang akan mendukung untuk KEK, Dahlan menjawab bahwa produk pendukung KEK yang pertama yakni sawit, yang kedua ikan sebab Kabupaten Madina mempunya 172 kilometer bibir pantai yang selama ini di jarah oleh negara lain. Produk yang ketiga yaitu kopi, yang ke-empat holtikultura dan tentunya produk-produk yang bisa dikembangkan lainnya, termasuk juga hasil olahan dari karet yang dapat dijadikan produk berkualitas yang juga disinggung Menko Darmin produk berkualitas yang dapat dijual ke berbagai provinsi yang ada di indonesia dan berbagai negara yang ada di dunia.

Kemudian mengenai target dan waktu, Dahlan ungkapkan tidak akan berlama-lama dan bekerja secara cepat apabila telah keluar peraturan pemerintahnya.

Sementara itu Irwan Daulay selaku perwakilan dari pengusaha kepada StArtNews mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan program percepatan pembangunan Madina guna meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat, pemerintah akan bekerja sama dengan pihak swasta dalam hal ini para pengusaha agar program percepatan pembangunan KEK dapat segera terwujud dan dijalankan.

 

Reporter : Putra Saima

Editor : Hanapi Lubis

Komentar Anda

komentar