Mandailing Natal, StArtNews – Komoditi karet sebuah sentra produksi terbesar di Kabupten Mandailing Natal yang menjadi polemik di kalangan masyarakat akibat dengan keterpurukan harga.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan upaya menstabilkan harga karet pemerintah terus berupaya agar salah satunya meningkatkan ekonomi masyarakat khusus di Kabupaten Mandailing Natal.
“Pemerintah sudah berkoordinasi dengan menteri terakit dan melakukan sosialisasi terhadap negara tetangga untuk membahas harga karet yang turun dalam beberapa tahun terahir,” Ujarnya saat memberikan sambutan di pembukaan Stand pameran HUT Madina ke-20 di Lapangan Pasir Putih Lintas Timur Pidoli Dolok Kamis (07/03/19).
Menko Darmin menjelaskan Sumutra Utara bukan penghasil karet terbesar melainkan Sawit dengan secara efesiensi namun bagi warga Mandailing Natal komoditi karet adalah tumpuan ekonomi masyrakat Mandailing Natal sejak ratusan tahun silam.
“Solusi yang sudah di terapkan di berbagai dareah sudah di kembangkan serperti aspal Hotmix akan di campur dengan karet dan begitu juga nantinya di Mandailing Natal, berharap agar harga karet meningkat,” katanya.
Lebih lanjut di katakanya kuantitas karet di Mandailing Natal harus lebih di tingkatkan dengan melakukan peremajaan tanaman karet yang kondusif yang juga sebagai langkah pemerintah untuk sesuai dengan pasar global.
“Bila karetnya kurang bagus tentunya kualitas hasil produksi menjadi kurang baik dan akan memicu dengan persoalan harga karet”, ujarnya.
Akibat keterpurukan harga karet di pasaran dalam kurun waktu terakhir membuat para petani karet mengalihfungsikan profesinya sebagi kuli pemecah batu kali seperti diketahui di kawasan Desa di Kecamatan Panyabungan Timur dan daerah lainnya untuk di gunakan sebagai material bangunan pemerintah maupun dari perusahaan lainnya.
Reporter : Hasmar Lubis
Editor : Hanapi Lubis