Panyabungan, StArtNews-Desakan pembentukan pansus insiden gas beracun di proyek pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Sibanggor Julu, Kecamatan Sorik Marapi kian menyeruak.
Kali ini desakan muncul dari Aliansi Pemuda Bersatu yang demonstrasi ke gedung DPRD Madina, Rabu (17/2). Melihat lambannya pergerakan DPRD, aliansi ini membacakan surah Al-fatihah saat melakukan aksi demo.
Koordinator aksi, Faisal Chaniago dalam orasinya mengajak para pengunjuk rasa untuk bersama-sama membacakan surah Al-fatihah teruntuk pimpinan DPRD Madina bersama anggotanya.
Bacaan Al-fatihah itu, sebut Faisal, supaya hati para wakil rakyat itu segera dibukakan untuk menuntaskan peristiwa malapetaka yang merenggut lima korban jiwa dan puluhan lainnya mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Usai membaca Fatiha, Faisal terlihat menyiramkan air minuman dalam kemasan di depan barisan petugas Satpol-PP dan Personel Kepolisian yang berjaga untuk mengamankan jalannya aksi.
“Mari kawan-kawan, kita membacakan Al-fatiha dulu, agar hantu, setan, kuntilanak sekalian bisa hilang di kantor ini (DPRD Madina-red) dan supaya gerakan korupsi yang ada di dalam diri pimpinan DPRD bersama anggotanya juga hilang, dan hati mereka terbuka untuk menyelesaikan kasus PT SMGP sampai tuntas,” kata Faisal.
Faisal juga memontan DPRD memanggil Kapolres Madina untuk segera dimintai keterangan terkait penetapan tersangka atas peristiwa itu.
“Karena menurut kami proses hukum yang dilakukan oleh kepolisian terkesan lamban atas peristiwa gas beracun di PT SMGP, ” kata Faisal pada orasinya.
Kemudian, Aliansi Pemuda Bersatu itu pun meminta agar DPRD dan Pemerintah Kabupaten Madina memeberikan rekomendasi untuk penutupan perusahaan multinasional tersebut.
“Sebab telah sekian kalinya atas nama investasi telah banyak memakan korban jiwa masyarakat Mandiling Natal,” ujarnya.
Reporter: Hasmar Lubis
Editor: Hanapi Lubis