Disdik Madina Prioritaskan Pembangunan Sekolah yang Rusak Akibat Bencana

Disdik Madina Prioritaskan Pembangunan Sekolah yang Rusak Akibat Bencana

Panyabungan, StartNewsKondisi puluhan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang rusak parah akibat bencana alam menjadi prioritas pembagunan pada tahun 2023.

“Kita melihat kemampuan keuangan kita. Tentunya yang menjadi prioritas perbaikan seperti bagunan sekolah yang terdampak bencana alam, terbakar, dan yang termakan usia,” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Madina Lis Mulyadi kepada StartNews, Selasa (18/10/2022).

Dia mengungkapkan, sekolah yang menjadi prioritas pembangunan pada tahun 2022-2023, di antaranya SDN 156 Maga Pasar, SDN 099 Sipagapaga, SDN 378 Sikarakara IV, SDN 235 Patahajang, dan SDN 333 Bintungan Bejangkar.

Sejak sekolahnya hanyut diterjang banjir pada 2018, murid-murid SDN 235 Patahajang terpaksa menumpang belajar di madrasah yang berada di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulupungkut, Kabupaten Madina. (FOTO: STARTnEWS/LOKOT HUSDA LUBIS).

Sementara ruangan yang disekat untuk pembagian ruangan kelas bagi siswa-siswi ini juga menjadi prioritas utama pembangunan. Begitu juga bagunan sekolah yang terbakar, sehingga siswa-siswinya terpaksa berhempitan di ruang kelas yang terbatas.

“Proritas untuk tahap pemulihan sekolah ini mulai dari RKB, mobiler, serta sarana dan prasarana lainnya untuk pendukung proses belajar-mengajar,” kata Lis Mulyadi.

Pada tahun 2022, menurut dia, ada sejumlah sekolah yang sudah diperbaiki dan ditambah ruangan kelas baru.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 192 murid SDN 099 Desa Sipagapaga, Kecamatan Payabungan, terpaksa belajar dua shif lantaran empat ruang kelas dan satu kantor guru di sekolah itu hangus terbakar pada 3 Juli 2019. Selain ruang kelas, sebagian mobiler dan dokumen di sekolah itu juga ludes terbakar dalam peristiwa tersebut.

Beginilah bangunan SDN 333 Desa Bintungan Bejangkar, Kecamatan Sinunukan, Kabupaten Madina, Sumatera Utara. Kondisnya nyaris ambruk. Guru dan murid cemas saat belajar. (FOTO: STARTNEWS/AGUS HASIBUAN)

Begitu juga kondisi SDN 235 Patahajang Muara Saladi, Kecamatan Ulupungkut. Bencana banjir bandang pada tahun 2018 meluluh-lantakkan bagunan sekolah ini. Sampai saat ini sekolah ini belum dibangun.

Agar murid-murid SDN 235 Patahajang tetap bisa belajar, mereka harus menumpang di ruangan madrasah yang ada di desa tersebut. Kondisinya dua ruangan disekat menjadi 5 kelas. Sedangkan satu kelas lagi berada di bawah ruangan lantai atas. Kondisinya juga memprihatinkan. Guru-gurunya pun terpaksa duduk di teras sekolah, karena tidak ada ruangan untuk guru.

Kondisi itu sudah berlangsung hampir empat tahun. Usulan pembangunan kembali SDN 235 sudah sering disampaikan malalui kepala desa, kepala sekolah, bahkan Pemerintah Kecamatan Ulupungkut.

Kondisi memprihatinkan juga terlihat pada bangunan SDN 333 Desa Bintungan Bejangkar, Kecamatan Sinunukan. Bagunan sekolah  ini nyaris ambruk. Akibatnya, keselamatan siswa-siswi dan guru di sekolah ini terancam. Setiap hari mereka diselimuti rasa cemas saat melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.

Bagian atap dan plafon sekolah ini rata-rata sudah bocor dan terkelupas. Lebih parah lagi, dinding ruang kelas yang terbuat dari konstruksi kayu sudah lapuk dimakan rayap, sehingga bagunan ini tidak layak lagi digunakan.

Reporter: Agus Hasibuan/Sir

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...