FESTIVAL GORDANG SAMBILAN DAN TOR-TOR TINGKAT KABUPATEN MANDAILING NATAL DIBUKA OLEH WAKIL BUPATI MANDAILING NATAL

FESTIVAL GORDANG SAMBILAN DAN TOR-TOR TINGKAT KABUPATEN MANDAILING NATAL DIBUKA OLEH WAKIL BUPATI MANDAILING NATAL

Pembukaan Festival Gordang Sambilan dan Tor-Tor Tingkat Kabupaten Mandailing Natal berlangsung hari ini, Rabu (27/09), di Taman Raja Batu, Panyabungan.  Kegiatan yang diikuti oleh utusan-utusan kecamatan dari wilayah Mandailing Godang dan Mandailing Julu tersebut dibuka secara resmi oleh Bapak Wakil Bupati Mandailing Natal, H.M. Ja’far Sukhairi Nasution. Acara ini turut dihadiri oleh segenap SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, tokoh-tokoh masyarakat, segenap peserta festival, dan para guru di lingkungan Dinas Pendidikan Mandailing Natal, dan undangan lainnya.

Acara dimulai dengan pembacaan doa oleh Aliakbar Harahap, S.Pd, MM, lalu dilanjutkan dengan pembacaan laporan panitia oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Jamila, SH. Dalam laporannya, Kadis Pendidikan menyebutkan bahwa festival ini diikuti oleh 10 group Gordang Sambilan dan 10 kelompok Tor-Tor. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk bisa mewariskan nilai-nilai budaya bagi lingkungan pendidikan. Karena itu, sekolah-sekolah yang ada di wilayah Mandailing Natal juga diikutsertakan dalam festival ini.

Wakil Bupati Mandailing Natal, H.M. Ja’far Sukhairi Nasution menyambut baik kegiatan seperti ini. Beliau mengatakan bahwa penguatan entitas kebudayaan daerah tidak bisa dilakukan sepihak saja, tetapi harus melibatkan berbagai elemen masyarakat. Karena itu pemerintah daerah Mandailing Natal membuka ruang bagi pengembangan berbagai jenis kesenian daerah yang kita miliki.

“Gordang sambilan adalah kesenian asli kita yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya Mandailing Natal. Karena itu, alangkah naifnya jika kita tidak bisa melestarikan dan mengembangkannya, baik untuk lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat budaya kabupaten Mandailing Natal,” katanya.

Lebih lanjut beliau mengatakan, “Gordang sambilan merupakan ensembel musik etnis terbesar kedua di dunia setelah musik tradisi lain di belahan Benua Afrika. Irama yang dibunyikan erat kaitannya dengan sendi-sendi filosofi kebudayaan Mandailing. Berbagai permainan musik ritmis seluruhnya merupakan simbol-simbol kehidupan, apalagi dengan berbagai jenis komposisi yang kita kenal selama ini. Dengan begitu, gordang sambilan bukan sekedar ensembel bunyi saja, tetapi merupakan bagian dari fisosofi kehidupan sosial masyarakat adat Mandailing.”

Wakil Bupati Mandailing Natal kemudian melakukan pemukulan Gordang Sambilan sebagai tanda dimulainya acara Festival, diikuti oleh Plt. Kadis Pendidikan, dan ditingkahi oleh pemain gordang sambilan dari Kampoeng Kaos Madina.
Acara festival ini digelar selama dua hari. Para juri yang terdiri dari H. Emil Sulaiman Nasution, Sutan Bugis, dan Ali Rachman Nasution, SH sudah menetapkan kriteria penilaian, baik menyangkut durasi maupun kaidah-kaidah lainnya. Dengan begitu, diharapkan festival ini akan menghasilkan tim terbaik Gordang Sambilan dan Tor-tor di tingkat Kabupaten Mandailing Natal.
Reporter : Press Release Humasy Pemkab Madina

Editor : Hanapi Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...