Gelaran Melayu Serumpun di Istana Maimun Berlangsung Semarak

Gelaran Melayu Serumpun di Istana Maimun Berlangsung Semarak

Medan, StartNews – Suasana semarak begitu terasa pada Gelaran Melayu Serumpun (GEMES) tahun 2022 yang digelar Pemko Medan di Istana Maimun, Senin (31/10/2022) malam. Selain menampilkan seni budaya melayu nasional dan internasional, pagelaran bertema ‘Takkan Melayu Hilang di Bumi’ ini berhasil memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) tarian Zapin Melayu yang diikuti 5 negara serumpun.

Bahkan, event itu juga telah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) yang merupakan kalender event tahunan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Gelar Melayu Serumpun (GEMES) yang memasuki tahun kelima ini kembali digelar Pemko Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution guna membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Medan.

Pagelaran itu makin semarak dengan kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang sekaligus membuka kegiatan tersebut.

Atas keberhasilan memecahkan rekor MURI tarian Zapin Melayu yang dibawakan penari dari 5 negara serumpun (Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, dan Brunei Darussalam), Pemko Medan berhak mendapatkan sertifikat rekor MURI yang diserahkan perwakilan MURI kepada Bobby Nasution yang hadir bersama Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman.

Event GEMES yang berlangsung empat hari, 31 Oktober sampai 3 November 2022, ini juga diisi dengan penampilan band ibu kota, D’Masiv.

Selain itu, GEMES tahun 2022 juga diikuti penari dan peserta dari kabupaten/kota di Provinsi Sumut maupun provinsi di luar Sumut. Di antaranya Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Binjai, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh dan Provinsi Lampung.

Dalam sambutannya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi GEMES sebagai wadah membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Bahkan, pada tahun ini GEMES telah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN), yakni event terpilih di seluruh Indonesia yang akan menjadi pembangkit ekonomi kreatif dan membuka peluang usaha serta lapangan kerja.

“Tidak mudah masuk kalender event nasional yang telah dibangun sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi yang mengharuskan event-event daerah terkurasi. Oleh karena itu, Kota Medan yang dianugerahi beragam potensi telah dikurasi dan GEMES telah masuk dalam KEN harus dikembangkan dan didorong, bahkan dipromosikan. Sebab, ini seni budaya Melayu,” kata Sandiaga Uno.

Sandiaga juga menilai event GEMES sebelumnya vakum, karena Pandemi Covid-19. Melalui kegiatan ini, Pemko Medan ingin memperkenalkan kebudayaan dan adat-istiadat yang ada di Kota Medan, khususnya Melayu.

Sebab, adat-istiadat Melayu merupakan adat asli Kota Medan. Ini dibuktikan dengan adanya Istana Maimun yang terletak di Kota Medan.

“Kita ketahui juga setiap etnis yang ada di Kota Medan selalu menjalin komunikasi yang baik dengan para Sultan Maimun sebelumnya. Oleh karena itu, bisa kita pastikan seluruh etnis yang ada dapat tumbuh dan berkembang, sehingga bisa menjadi masyarakat kota yang asli, karena kebaikan dan kemurahan hati masyarakat Melayu menerima pendatang ke Kota Medan,” jelas Bobby Nasution.

Bobby juga menyampaikan sebagai kota multikultural dengan beragam etnis dan budaya, Pemko Medan juga telah menetapkan dan mengharuskan seluruh jajarannya saat bekerja untuk mengenakan pakaian adat setiap hari Jumat. Hal ini dilakukan Pemko Medan sebagai upaya melestarikan kebudayaan dan adat-istiadat yang ada di Kota Medan.

Bobby mengakui saat ini ada isu yang berkembang di masyarakat bahwa Pemko Medan mengenyampingkan adat-istiadat melayu lantaran beberapa gapura perbatasan kota yang melambangkan Melayu dan beberapa ciri khas Melayu di Kota Medan dihancurkan.

Namun, Bobby Nasution membantah hal itu. Sebab, gapura tersebut dihancurkan untuk dibangun dan diperbaharui menjadi lebih baik lagi.

“Tidak ada niat kami untuk menghilangkan Melayu dari Kota Medan. Karena dengan umur gapura tersebut sudah bisa untuk diperbaharui. Oleh karenanya, saat ini Pemko Medan banyak melakukan peremajaan bangunan atau merevitalisasi agar Kota Medan lebih baik lagi, sehingga kita bangga menjadi warga Medan dan Melayu yang mencerminkan diri yang lebih baik lagi di Kota Medan,” jelas Bobby.

Sementara penari asal Kota Kuala Lumpur, Malaysia, Muhammad Azlami Harun mengakui event GEMES merupakan program yang bagus. Sebab, acara ini mengumpulkan orang-orang Melayu dari berbagai negara, khususnya di Asia Tenggara. “Melalui event ini kita dapat mengetahui dan belajar berbagai jenis tarian, termasuk tarian Zapin Melayu,” katanya.

Dia mengaku bangga karena diundang memeriahkan event GEMES dan terlibat dalam pemecahan rekor MURI tarian Zapin Melayu Serumpun. “Kami berharap program ini dapat terus dilakukan agar kebudayaan Melayu tetap lestari dan kami dapat kembali diundang,” ujarnya.

Reporter: Rls

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...