GMM Demo KPU dan Panwaslih Madina
START NEWS –PANYABUNGAN – Ratusan masssa yang menamakan dirinya Gerakan Mahasiswa Mandailing Natal (GMM) melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panwaslih, akibat diduga kedua lembaga itu tidak independent dan tidak transparansi Senin (23/11).
Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari kepolisian dimana sempat terjadi aksi saling dorong didepan kantor KPU karena Ketua KPU tidak berada di tempat.
Dalam orasinya GMM menyatakan 16 tahun umur Madina dan sudah 3 kali melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Namun masih sangat jauh seperti yang diharapkan.
“Hari ini kami merasa miris melihat KPUD dan Panwaslih karena diduga tidak independen menjelang Pilkada serentak 9 Desember mendatang. Bagaimana Madina lebih bagus lagi jika kedua lembaga ini memihak terhadap salah satu paslon” ucap Abdurahman salah seorang pendemo.
Kata pendemo hasil observasi mereka KPUD telah mengeluarkan surat pengunduran jadwal kempanye untuk salah satu paslon dari jadwal yang telah ditetapkan bersama. Menggunakan pasilitas negara untuk kepentingan salah satu paslon.
“Untuk itu kmi meminta kepada KPUD dan Panwaslih tidak ada lagi kampanye diluar tanggal 25 Nopember 2015 sesuai jadwal kampanye yang ditetapkan KPU. Minta kepada Panwaslih menindak tegas pelaku paslon yang menggunakan pasilitas negara dan keterlibatan PNS dalam kampanye dan peninjauan kembali atas berkas paslon yang diduga masih rangkap jabatan” ujarnya.
Ketika pendemo di Kantor Panwaslih langsung diterima Ketua Panwaslih dengan membuat pernyataan diatas materai 6000, yaitu memberikan ijin mengamankan jika menemukan kenderaan plat merah/ pasilitas pemerintah untuk kampanye dan setrusnya akan diperoses.
Dan Panwaslih Madina siap memanggil KPU Madina untuk kalaripikasi terkait permasalahan perubahan jadwal kampanye. Usai melaksanakan orasi dan menerima pernyataan pendemo membubarkan diri. (Lkt)
Ket Poto: GMM Ketika melkukan aksi didepan kantor KPU Madina menunut transparansi dari lembaga tersebut jelang Pilkada serentak mendatang.
Comments
This post currently has no comments.