Hari Ini, Emas Tertekan Harga Dolar AS

25 Januari 2017 1144 Views

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi, 25 Januari 2017, waktu Indonesia barat), karena penguatan data ekonomi Amerika Serikat dan dolar Amerika menekan logam mulia.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 4,8 dolar Amerika, atau 0,39 persen, menjadi menetap di 1.210,80 dolar Amerika per ounce, seperti dilaporkan Xinhua. Indeks dolar Amerika naik 0,43 persen menjadi 100,36 pada pukul 18.55 GMT.

Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Emas diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut karena laporan Indeks Pembelian Manajer (PMI) sektor manufaktur yang dirilis Markit Economics yang berbasis di Amerika, menunjukkan PMI berada pada tingkat 55,1 selama Januari, angka yang para analis catat termasuk penguatan pesanan baru ke tingkat tertinggi sejak November 2014.

Para analis juga mencatat bahwa lapangan kerja terus membaik. Logam mulia mendapat dukungan ketika laporan penjualan existing home (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales) yang dirilis National Association Realtors yang berbasis di Amerika, menunjukkan penurunan 2,8 persen pada Desember ke level 5.490 juta unit, dengan tingkat persediaan mencapai terendah dalam 17 tahun.

Para analis juga mencatat bahwa harga rumah menurun, dengan harga rata-rata merosot 0,9 persen menjadi 232 ribu dolar Amerika. Perak untuk pengiriman Maret turun 0,1 sen, atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 17, 185 dolar Amerika per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 27,9 dolar Amerika, atau 2,85 persen, menjadi ditutup pada 1.007,80 dolar Amerika per ounce.
Sumber : bisnis.tempo.co
Editor : Hendra Ray