Panyabungan.StArtNews– Sudah dua minggu warga desa Hatupangan, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara sampai hari ini masih resah. Kemunculan Harimau Sumatera ke pemukiman wargalah lah yang menjadi penyebabnya. Dua minggu lalu, seorang warga sempat dicakar harimau tersebut saat warga dengan BKSDA Taman Nasional Batang Gadis berupaya memburu binatang buas tersebut di Hutan Adian Rura Haporas yang masuk sebagai wilayah Zona Taman Nasional Batang Gadis. Namun nasib naas kala itu dialami warga bernama Harkat. Kaki sebelah kiri harga dicakar Harimau tersebut, namun rekan korban berhasil menyelamatkan Harkat.
Sampai hari ini tim dari Taman Nasional Batang Gadis belum mampu menangkap Harimau tersebut. Warga pun semakin resah karena warga takut akan keganasan binatang buas tersebut.
Dari penuturan salah seorang warga Hirman Nasution, sudah dua pekan terakhir warga desa Hatupangan ketakutan melakukan aktifitas di kebun, bahkan ketakutan tidak hanya dialami warga desa Hatupangan Saja. Seluruh desa yang ada di zona Taman Nasional Batang Gadis seperti desa Parlampungan punsudah mengalami ketakutan yang sama dialami warga desa Hatupangan. Karena seorang warga dilaporkan melihat Harimau tersebut di seberang sungai Batang Natal saat warga sedang melakukan aktifitas mendulang emas.
Warga berharap Kepolisian dan Pemerintah jangan tutup mata terhadap kondisi warga. Karena tidak hanya warga yang merasakan dampak munculnya Harimau tersebut. Anak sekolah pun merasa ketakutan saat hendak pergi sekolah. Bahkan aktifitas sekolah sempat terhenti dari desa karena ketakutan para pelajar.
Pihak BKSDA Taman Nasional Batang Gadis sendiri setelah dua minggu berupaya mencari harimau tersebut belum membuahkan hasil. Namun mereka telah mendapat kepastian harimau tersebut dari gambar kamera trap yang dipasang di hutan dimana harimau menjejakkan kakinya.
Pihak Taman Nasional Batang Gadis juga dikabarkan telah menyerahkan sepenuhnya penanganan harimau pada masyarakat setelah masyarakat desa Hatupangan menggeruduk Posko Tim dari Taman Nasional Batang gadis dan PKSDA pada 26/02 lewat. Dalam pertemuan dengan pihak BKSDA dan TNBG tertuang kesepakatan bahwa apabila Harimau tersebut ditemukan dan dibunuh oleh warga, maka kedua pihak yang mengelola ekosistem hutan tersebut tidak akan menuntut warga karena dinilai munculnya harimau tersebut telah menimbulkan korban dan ketakutan warga.
Pihak pengendali ekosistem hutan Mulyadi dan Kabid Wilayaj III BKSDA Madina Gunawan Elsa dalam pertemuan dengan masyarakat Hatupangan juga mengebutkan akan meninjau ulang kembali wilayah TNBG dan BKSDA di Kecamatan Batang Natal.
Reporter : Hanapi Lubis
Editor : Hanapi Lubis