Panyabungan, StartNews – Angka prevalensi stunting di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengalami penurunan 13,5 persen dari 34,2 persen menjadi 20,7 persen. Data ini berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023.
“Hal ini tentunya tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak. Diharapkan tahun 2024, Madina mampu memenuhi target penurunan stunting sesuai target nasional sebesar 14 persen,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Madina Alamulhaq Daulay saat membuka kegiatan pengukuran dan publikasi stunting di Aula Ladang Sari, Gunungtua Panggorengan, Panyabungan, Selasa (17/9/2024).
Alamulhaq mengatakan pengukuran dan publikasi stunting yang diperoleh melalui aplikasi E-PPGBM merupakan upaya untuk memperoleh data pravelensi stunting terkini pada skala pelayanan Puskesmas, kecamatan, dan kepala desa.
“Publikasi data hasil pengukuran status gizi dilakukan sebagai bentuk informasi pravelensi status gizi dan tinggi badan anak di bawah lima tahun,” katanya.
Upaya penurunan stunting di Madina, kata dia, membutuhkan peningkatan intervensi spesifik dan sensitif dalam bentuk kegiatan peningkatan cakupan layanan Posyandu dan imunisasi, penyuluhan keluarga berisiko stunting, pembangunan sarana air dan sanitasi, pendidikan pola asuh serta perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.
“Harapannya, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kinerja dan kolaborasi antara pemda, kecamatan, dan desa dalam menurunkan angka stunting di Madina,” ujarnya.
Reporter: Fadli Mustafid