Start News – Keluarga korban pembunuhan memohon penegak hukum supaya menghukum berat Henra Wadi Nasution yang telah menghabisi nyawa Asbullah (22). Mereka juga telah memilih pengacara sebagai kuasa hukum dalam menangani kasus ini. “Kami mohon kepada penegak hukum, supaya pelaku dihukum seberat-beratnya,” sebut ayah korban bernama Kholid Nasution kepada Metro Tabagsel di Panyabungan.
Kholid mengatakan, ia sama sekali tidak mengetahui apa persoalan sebenarnya sehingga anaknya itu tewas dengan luka menggenaskan. Menurut Kholid yang ditemani anaknya atau adik korban yang bernama Ahyar bersama satu orang keluarganya yang lain menceritakan, Kholid terakhir bertemu anaknya pada hari Jumat sebelum mayatnya ditemukan pada Senin pagi awal Februari yang lalu.
“Hari Jumat terakhir kami ketemu, waktu itu dia berangkat ke gunung, dan pulang pada hari Minggunya. Waktu itu kami belum ketemu karena saya pergi ke ladang, malamnya dia tak pulang, kami pikir mungkin dia tidur di rumah temannya karena kebetulan ada acara hiburan malam itu. Pas paginya kami dapat kabar si Asbullah ditemukan sudah meninggal dibunuh,” kisah ayah Asbullah.
Kholid juga menyebut, tidak pernah mengetahui anaknya ini terlibat pertengkaran. Sebaliknya, anaknya ini diketahui suka bergaul dan banyak kawan. “Tak pernah kami tahu dia punya musuh, dan tidak pernah berkelahi. Tiba-tiba dia ditemukan sudah meninggal, lukanya pun sangat banyak,” kenang Kholid.
Hal sama juga disebutkan adik korban bernama Ahyar. Malah adik korban ini ngotot meminta agar dipertemukan dengan pelaku. “Kami sengaja datang ke Panyabungan untuk melihat kondisi pelaku, saya belum puas kalau belum ketemu sama dia, dia sudah bunuh abang saya. Kami meminta agar dia dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati yang pantas baginya,” ucap Ahyar.
Ahyar yang beda usia dua tahun dengan abangnya atau korban mengatakan, abangnya itu tidak pernah terlibat berkelahi. “Kami selalu sama-sama, baru setahun ini kami pisah karena saya merantau ke Pekan Baru. Kami selalu sama-sama apapun kegiatannya, makanya saya tahu betul sifat abangku ini,” ucap Ahyar.
Keluarga Asbullah mengatakan, sejauh ini mereka dibantu DPD KNPI Madina telah menyiapkan kuasa hukum menangani perkara ini. “Kami berterima kasih sama KNPI Madina yang membantu kami dalam penanganan hukum melalui pengacara Subur Siregar SH. Semoga majelis hakim nantinya memvonis hukuman seberat-beratnya pada pelaku,” harap mereka.
Sumber : Metro Tabagsel