Ibu Kandung Menikah Lagi, Lima Bocah Terlantar Mendapat Perhatian Dinas Pendidikan Madina

Ibu Kandung Menikah Lagi, Lima Bocah Terlantar Mendapat Perhatian Dinas Pendidikan Madina

Foto: Sekretaris Dinas Pendidikan Madina, Gong Matua Nasution Menjumpai Lima Anak Terlantar di Panyabungan Timur.

Panyabungan Timur, StArtNews-Kehadiran anak adalah anugerah bagi para orang tua. Apa pun akan dilakukan demi mencukupi kebutuhan dan kebahagiaan anak mereka. Sebagai bentuk tanggung jawab, orangtua juga akan memastikan anak mereka hidup nyaman dan terlindungi.

Meski anak sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua, tidak jarang mereka malah terlantar karena keegosian para orangtua.

Lima orang bersaudara di Kelurahan Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menjadi keeogisan sang ibu.

Setalah ayah almarhum Siddik meninggal lima tahun silam sang ibu (DM) menikah lagi setahun silam dengan pria idamannya.

Dari hasil hubungan pernikahan almarhum Siddik dan DM, mereka mempunyai Lima orang anak yang di antaranya empat orang laki -laki dan satu orang perempuan.

Wahyudi sebagai anak pertama yang sudah putus sekolah dan berkerja di tempat orang lain membutuhi keseharian bagi saudara -saudaranya.

Sementara Fandi anak kedua yang masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP), Faldi anak ketiga juga masih duduk di bangku kelas lima sekolah Dasar (SD), Rahmat kelas tiga (SD) dan Nabila anak terakhir kelas satu (SD).

Saat ini Wahyudi sebagi tulang punggung keluarga harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan adek-adeknya. Demi mencukupi kebutuhan kelurga dia bekerja ditempat orang lain dan tak jarang juga setiap hari dia berpenghasilan sampai Rp. 50.000. Saat ini mereka tinggal di rumah peninggalan almarhum sang ayah.

“Saat ini saya bekerja di tempat paman. Mengupas kulit buah (Manggis) terkadang saya mendapat uang lima puluh ribu terkadang lebih. Kerjanya mulai jam 8 pagi sampai malam,” kata Wahyudi saat diwawancarai di tempat kerjanya (20/02).

Wahyudi melanjutkan setelah ayahnya meninggal sekitar tahun 2015 dan ibunya kawin ke Natal setahun lalu, ia bersama adek-adek tinggal di rumah. Untuk masak nasi ia dan adiknya yang paling besar harus bergantian.

Wahyudi menyampaikan sang Ibu meninggalkan mereka tanpa alasan yang jelas, terlebih saat itu dia sedang bekerja di daerah lain. Baginya kasih sayang seorang ibu pada mereka sudah pudar.

Mendapat kabar itu Dinas Pendikdikan Madina mengunjugi tempat menuntut ilmu adik kandung Wahyudi di SDN 126 Gunung Baringin. Kunjungan itu dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Madina, Gong Matua Nasution bersama Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Andriyansah Siregar yang didampingi Korwil, Kepala SDN 126 Gunung Baringin dan Kepala SMP 1 Panyabungan Timur.

Foto: Kediaman Lima Anak DItinggal Nikah Ibu Kandung.

Selain itu juga mereka mereka mengunjungi tempat tinggal 4 anak yatim terebut. Dari pantauan StArtNews mereka tinggal di rumah kayu dengan kondisi lantai yang sudah rapuh.

Gong Matua menyebutkan dia akan memperhatikan pendidikan anak yatim tersebut sehingga nanti tidak sampai putus sekolah.

“Mengenai pendidikan mereka nantianya kita akan terus kawal dengan program-program yang ada sehingga nanti tidak sampai putus sekolah. Untuk rumah yang mereka tempati saat ini, nanti kita akan upayakan agar rumah mereka ini layak ditempati,” ujarnya.

Gong matua juga menyebutkan terus berupaya agar anak-anak penerus bangsa ini jangan sampai putus sekolah dengan alasan yang kurang tepat.

“Apalagi ini adalah visi misi Bupati kita (Drs. Dahlan Hasan Nasution) agar anak-anak jangan samapi berhenti sekolah. Paling tidak, anak-anak kita ini minimal bisa bersekolah sampai SMA,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala SDN 126 Gunung Baringin, Lukman Hakim, S.Pd menyamapaikan di dalam kesehariannya anak-anak tersebut agak berbeda dengan siswa lainnya.

Namun, setelah dilakukan koordinasi dengan para siswa, sikap berbeda itu muncul karena kondisi ekonomi dan ditinggal orang tua.

“Memang berbeda keseharianya dengan kawan-kawanya dan itu sudah kami telusuri ternyata di rumah tidak ada yang urusin. Setelah kami tahu dan kami terus berinisiatif tetap mengawal mereka agar mereka tetap semangat belajar,” ungkap Lukman.

Reporter: Hasmar Lubis

Editor: Hanapi Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...