Pihak berwenang Afghanistan menyatakan jumlah korban tewas akibat bom bunuh diri pada Sabtu (27/1/2018), di Kabul bertambah menjadi 103 orang.
Pelaku penyerangan mengemudikan mobil ambulans yang berisi bahan peledak. Dia mampu melewati tempat pemeriksaan keamanan dengan dalih sedang memindahkan pasien ke rumah sakit.
Ledakan tersebut merusak dan menghancurkan puluhan toko serta kendaraan.
Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Wais Ahmad Barmak, menyebutkan ada 235 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut. Dia mengatakan polisi termasuk di antara korban tewas dan cedera.
“Sangat disayangkan, beberapa orang terluka telah meninggal dunia di ruumah sakit,” katanya.
Ahmad Fahim, pemilik toko yang selamat dari serangan Sabtu kemarin, mengatakan beberapa rekan pedagang terluka atau terbunuh.
Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Teror bom tersebut menjadi pukulan besar bagi pemerintah Afghanistan yang didukung AS, di mana pasukan keamanan Afghanistan telah berjuang untuk memerangi Taliban.
Pemerintah Afghanistan menggelar hari berkabung. Banyak toko-toko tutup dan bendera setengah tiang berkibar.
Ledakan dahsyat tersebut dirasakan di seluruh kota sehingga membuat area sekitarnya diselimuti debu dan asap. Insiden bom ambulans terjadi sepekan setelah pejuang Taliban menyerbu Hotel Intercontinental di Kabul, dan menewaskan 22 orang, termasuk 14 orang asing.
Masoom Stanekzai, kepala badan intelijen Afghanistan, mengatakan lima tersangka telah ditangkap atas keterlibatan mereka dalam serangan di Hotel Intercontinental dan yang lainnya telah meninggalkan negara tersebut.
Sementara itu, empat orang juga telah ditangkap sehubungan dengan serangan Sabtu kemarin.
Sumber : kompas.com