Kehadirannya Dirindukan, Fahrizal Efendi Jemput Aspirasi Rakyat Tambangan

Kehadirannya Dirindukan, Fahrizal Efendi Jemput Aspirasi Rakyat Tambangan

Tambangan, StartNews – Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) H. Fahrizal Efendi Nasution kembali menjemput aspirasi konstituennya di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Kali ini, Fahrizal menyambangi Desa Simangambat dan Desa Tambangan Pasoman di Kecamatan Tambangan, Rabu (13/7/2022). Jemput aspirasi konstituen ini merupakan kegiatan reses ketiga anggota DPRD Sumut tahun sidang 2021-2022.

Kehadiran politisi Partai Hanura ke dua desa tersebut bak tokoh yang dirindukan masyarakat. Di Desa Simangambat, ratusan warga menyambut kedatangan Fahrizal dengan kalungan bunga dari tiga nauli bulung Simangambat. Kemudian, Fahrizal diarak dengan iringan tabuhan gondang marzikir sejauh 200-an meter menuju Aula Aek Bargot, tempat acara reses diadakan.

Di pintu masuk aula, lagi-lagi Fahrizal disambut dengan alunan barzanji dari para nauli bulung. Fahrizal pun berhenti sejenak untuk mendengarkan alunan barzanji tersebut. Berselang beberapa menit, dia menapaki tangga dan masuk aula sembari menyalami warga yang terdiri berbagai kalangan.

Di dalam dan luar Aula Aek Bargot, ratusan warga sudah menunggu kedatangan sang anggota Dewan. Saking ramainya, sebagian warga terpaksa duduk bersila di atas tikar di teras gedung.

Turut menerima kedatangan Fahrizal Efendi di Desa Simangambat, antara lain Camat Tambangan Mukhlis, yang juga Plt. Kepala Desa Simangambat, Ketua BPD Simangambat M. Adil Lubis, tokoh masyarakat Tamangan yang juga Kepala Desa Pastap Julu Ali Musa Manto Lubis, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Camat Tambangan Mukhlis menyebutkan hampir semua warga Simangambat hadir dalam acara reses itu. “Lebih 85 persen warga desa sudah ada di sini. Ini menandakan begitu rindunya mereka didatangi wakil rakyat, apalagi dari provinsi,” katanya.

Kehadiran Fahrizal di Tambangan, khususnya Desa Simangambat, menurut Mukhlis, sudah lama ditunggu warga. “Semoga kunjungan reses ini membawa kebaikan terhadap masyarakat. Ada aspirasi yang disampaikan warga menjadi kenyataan. Itu yang terpenting,” kata camat yang belakangan banyak membawa perubahan di kecamatan itu.

Fahrizal menyampaikan terima kasih atas sambutan warga Simangambat yang tampak begitu tulus. “Tentu kehadiran saya disini ingin menyerap aspirasi masyarakat. Ingin melihat langsung kondisi masyarakat, sehingga menjadi bahan masukan bagi kami dalam penyusunan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Provinsi Sumatera Utara,” ujarnya.

“Insha Allah aspirasi yang disampaikan akan saya perjuangkan. Tentu tidak semua dapat kami realisasikan, tetapi sesuai kemampuan anggaran, nanti berdasarkan skala prioritas,” katanya.

Dalam pertemuan ini, sejumlah warga menyampaikan aspirasi, di antaranya Parlaungan Nasution, Muhlis, Syawal Lubis, dan M. Adil Lubis.

Usai reses di Desa Simangambat, Fahrizal bertolak ke desa tetangga, Tambangan Pasoman. Di desa ini, politisi bergelar Sutan Kumala Bongsu Lenggang Alam ini disambut dengan kalungan bunga dan pertujukan gordang sambilan. Sontak saja Fahrizal pun ikut manortor mengiringi tetabuhan gordang sambilan.

Lagi-lagi warga desa ini mengungkapkan kerunduan mereka dikunjungi wakil rakyat di parlemen. “Seumur-umur jangankan anggota DPRD provinsi, anggota DPRD kabupaten saja tak mau datang ke desa kami,” kata Abdurrahman Lubis, tokoh masyarakat Desa Tambangan Pasoman.

Itu sebabnya, kehadiran Fahrizal di desa itu menjadi kebanggan tersendiri bagi warga Desa Tambangan Pasoman yang jumlahynya kurang lebih 80 kepala keluarga itu.

Parlindungan, tokoh masyarakat lainnya, menyebutkan selama ini rakyat di desa itu kesulitan menyalurkan aspirasi akibat tidak adanya wakil rakyat yang datang. Kalaupun ada yang datang, hanya kapasitas sebagai calon legislatif pada masa Pemilu. “Inda unjung ami ditopotkon (tidak pernah kami didatangi),” katanya.

Itu sebabnya, kehadiran Fahrizal menjadi sesuatu yang bernilai tinggi di sanubari rakyat. Sebab, kehadiran Fahrizal dalam acara reses itu telah membuka pintu yang besar bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi.

Parlindungan menyebutkan bahwa kini mereka telah memiliki wakil rakyat sebagai tempat mengadu dan menyalurkan aspirasi. “Bapaklah kini tempat kami mengadu, tempat berkeluh,” ujar Parlindungan.

Menurut dia, mata pencaharian penduduk desa itu di sektor perkebunan dan pertanian tanaman pangan. Unggulannya komoditas karet dan padi sawah. Saat ini pengairan untuk kebutuhan sekitar 7 hektare sawah mengalami kerusakan. Banyak titik saluran air yang ambruk membutuhkan perhatian pemerintah. Sebab, kemampuan warga secara manual selama ini masih sangat terbatas.

Di sisi lain, sektor perkebunan juga membutuhkan intervensi pemerintah. Sebab, dari 300 hektare lahan perkebunan, hanya 5 persen yang produksi.

Sementara Fahrizal dalam paparannya menyatakan hubungan antara wakil rakyat dengan rakyat harus dilandasi kasih sayang, sesuai dengan falsafah yang terpatri dalam sistem budaya Mandailing. Yakni, holong mangalap holong, holong mangalap domu, domu mangalap parsaulian (rasa sayang melahirkan kasih sayang, kasih sayang melahirkan kedekatan, kedekatan melahirkan kebahagiaan).

Fahrizal mengaku terharu melihat sambutan warga Tambangan Pasoman. Dia mengapresiasi sambutan itu dan berharap membawa berkah pada masa mendatang.

Reporter: Saparuddin Siregar

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...