Pakantan, StartNews – Kepala SMPN 1 Pakantan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Hj. Hermawati Hasibuan membantah adanya pungutan liar (pungli) Rp 400 ribu kepada orangtua siswa untuk pembangunan gapura di sekolah itu seperti diberitakan beberapa media online.
Kepada StartNews pada Minggu (25/8/2024), Hermawati mengakui pihaknya memang membangun gapura di sekolah.
Namun, biaya pembangunannya dari bantuan orangtua siswa seikhlasnya sesuai kesepakatan hasil rapat dengan orangtua siswa, komite, kepala desa, tokoh masyarakat, dan guru, beberapa pekan lalu.
“Tidak ada kutipan, yang ada sumbangan seikhlasnya. itu pun tidak lebih dari Rp100 ribu dari sebagian orangtua.
Sumbangan ini hasil rapat bersama, ada notulen rapatnya. Orangtua siswa yang tidak mampu dan anak yatim tidak ikut meyumbang. Ada belasan orangtua dari 62 siswa yang tidak ikut menyumbang karena faktor ekonomi. Bagi kita itu tidak masalah”, papar Hermawati.
Selain itu, kata dia, pengumpulan sumbangan dilakukan selama 2 bulan tanpa unsur paksaan. Guru-guru juga menyumbang dan sudah terkumpul Rp3 juta. Begitu juga kepala desa, tokoh masyarakat, komite, dan donator lainnya ikut menyumbang.
Dia menambahkan, pihaknya menyesalkan pemberitaan yang dinilai menyudutkan guru dan kepala sekolah. Di tengah upaya pihaknya membangun dan memperbaiki kualitas sekolah, ada ha-hal yang semestinya dikomunikasikan dulu dengan pihaknya tanpa langsung mengekspos ke media.
“Pihak media juga diharapkan konfirmasi terlebih dahulu agar beritanya seimbang, “ katanya.
Dia mempersilakan orangtua siswa dan siapa saja yang ingin mengonfirmasi masalahan ini datang ke sekolah agar mendapat penjelasan siapa saja yang sudah membantu.
“Kalau ada hal-hal yang kurang berkenan terkait dengan kebijakan yang dilakukan, datanglah ke sekolah untuk dibicarakan dan dicarikan bersama solusinya, “ ujarnya.
Reporter: Lokot Husda Lubis