Komandan Madina Sebut Bimtek di E-Hotel Kota Medan sebagai Ladang Bisnis

Komandan Madina Sebut Bimtek di E-Hotel Kota Medan sebagai Ladang Bisnis

Panyabungan, StartNews – Bimbingan teknis (Bimtek) atau disebut juga pelatihan yang digelar instansi pemerintah selalui menuai pro-kontra. Bahkan, sebagian publik merasa alergi dan skeptis ketika mendengar istilah Bimtek. Sikap itu pula yang ditunjukkan oleh sekelompok mahasiswa yang menamakan diri Koalisi Mahasiswa Anti Penindasan Mandailing Natal (Komandan Madina).

Kamis (14/9/2023) kemarin, Komandan Madina menggeruduk Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Madina dan kantor Bupati Madina untuk menyampaikan sikap mereka terkait kegiatan Bimtek dengan peserta para kepala desa (Kades) yang diadakan di E-Hotel Kota Medan pada 31 Agustus hingga 3 September 2023.

Dalam aksi itu, Komandan Madina menilai Bimtek itu hanya program akal-akalan untuk menggerogoti dana desa. Bahkan, mereka menilai program itu dijadikan ladang bisnis.

“Diduga kuat sebagai ladang bisnis. Sebab, kegiatan itu (Bimtek) hanya formalitas dan tidak sesuai dengan fasilitas yang diperoleh peserta,” kata Fery Laso, koordinator aksi Komandan Madina, saat unjuk rasa di Kantor PMD Madina, Kamis (14/9/2023).

Fery Laso mengatakan pihaknya sudah mengantongi data bahwa ada unsur paksaan dari penyelenggara terhadap para Kades untuk mengikuti Bimtek di E-Hotel Kota Medan. Lebih jauh lagi, pihaknya juga menduga pimpinan Dinas PMD Madina dan beberapa oknum lainnya menerima cash back dari kegiatan itu.

Meskipun lebih satu jam mereka berorasi di kantor itu, tak satu pun pejabat Dinas PMD Madina yang menemui para demonstran. Sehingga, mereka menggeser aksi mereka ke kantor Bupati Madina yang lokasinya satu komplek dengan kantor PMD Madina.

Di depan kantor orang nomor satu di jajaran Pemkab Madina ini, para pengunjuk rasa kembali menyuarakan penilaian mereka terhadap program Bimtek yang diadakan di E-Hotel Kota Medan.

“Kami menilai kegiatan Bimtek dimaksud tidak efektif dan terkesan hanya mengamburkan uang negara,” kata Robi Nasution, salah satu pengunjuk rasa.

Bahkan, dia mengatakan kegiatan Bimtek itu kontraproduktif dengan sikap Bupati Madina yang menyatakan tidak ada lagi kegiatan Bimtek pada tahun mendatang. Saat itu, menurut mereka, ucapan Bupati Madina itu disampaikan saat acara Safari Jumat.

“Nyatanya, kegiatan Bimtek itu masih ada. Menurut hemat saya, masih banyak kegiatan lain yang bisa menyejahterakan dan memajukan desa maupun perangkatnya,” kata Robi.

Bahkan, Robi menyampaikan kritik ‘pedas’. Dia bilang Kabupaten Madina akan sulit mengejar kemajuan jika titah pemimpin tertinggi di pemerintahan kabupaten ini dikangkangi oleh instansi perangkat daerah.

Berbeda dengan aksi di Kantor Dinas PMD Madina, kali ini muncul Sekdakab Madina Alamulhaq Daulay. “Terima kasih banyak kepada adek-adek mahasiswa. Insya Allah tuntutan ini akan disampaikan pada Bapak Bupati,” kata Alamulhaq. Pernyataan normatif ini sering dia sampaikan ketika menemui para pengunjuk rasa di Kantor Bupati Madina.

Reporter: Saparuddin Siregar

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...