Konsep Poda Na 5 (Lima) Dalam Islam

Konsep Poda Na 5 (Lima) Dalam Islam

Konsep Poda Na 5 (Lima) Dalam Islam

INPIRASI-ANDA-300x224Bagian Pertama:

INSPIRASI ANDA – Hita sude mungkin madung mamboto aha do Poda Na Lima i. Tapi kita belum semua tahu apa sesungguhnya yang terkandung dalam konsep Poda Na Lima.Sehingga kita pun jarang mengaplikasikannya dalam kehidupan kehidupan sehari-hari. Yang akhirnya konsep Poda Na Lima hanyalah tinggal konsep belaka saja. Konsep tinggal konsep. Poda tinggal poda!

Poda Na Lima itu adalah kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia berati Lima Petuah adalah warisan turun-temurun konsep tentang kebersihan. Agar hita sude selalu menjaga, memeliara dan menjunjung tinggi segala yang berhubungan dengan kebersihan. Kebersihan yang meliputi kebersihan hati, diri, pakaian/sandang, rumah dan pekarangan atau lingkungan. Konsep Poda Na Lima yang meliputi lima poin ini merupakan satu kesatuan yang harus bersatu dan disatukan. Tidak boleh satu-satu dikerjakan. Maksudnya, harus diterapkan semua poin, dari poin pertama hingga poin yang ke lima. Agar tercipta kebersihan yang baik dan seutuhnya atau sempurna sesuai dengan konsep ni halak hita ima Poda Na Lima.

PODA NA LIMA:
1. (Sada) Paias Rohamu
Roha adalah bagian pertama dari Poda Na Lima yang harus kita paias. Kenapa harus rohayang harus di bersihkan bukan rumah atau pakaian? Roha atau hati/jiwa adalah memang bagaian tubuh yang terkecil dalam tubuh manusia. Akan tetapi dia mempunyai peranaan yang paling besar dan dashyat di dalam tubuh manusia. Tanpa dia semua sistim manejemen dan pengendalian diri dalam manusia jiwa dan raga akan menjadi kacau balau. Semuanya akan berantakan. Karena begitu pentingnya roha ini di dalam hidup dan kehidupan manusia, nabi besar Muhammad SAW pun bersabda:
” Di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Apabila daging itu baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh yang lainnya. Dan apabila rusak, maka rusaklah seluruh amggota tubuh manusia lainnya. Ketahuilah segumpal daging itu adalah hati manusia”
(Hadist Riwayat Bukhori dam Muslim)

Jadi menjaga kebersihan ni roha sangat penting bagi manusia sebagai mahluk yang paling sempurna dan mulia di muka bumi ini. Jangan sampai kita bisa menjaga yang lainnya, sementara hati kita tidak bisa di paias. Jadi akan sia-sia semuanya. Apalagi sebagai halak hitamasih suka memeliara dan mengembangbiakkan yang namanya gut-gut. Gut-gut adalah salah satu jenis kotoran yang harus dibersihkan dari hati kita. Dia sangat berbahaya dan bisa meracuni dan mematikan hati kita yang bersih. Kita harus menjauhkan pikiran dari hal-hal negatif. Berpikirlah selalu dengan positif. Jangan suka cemburu, iri dengki, sombong, menyakiti orang lain dan mementingkan diri sendiri. Dengan hati yang bersih bikin hidup menjadi menjadi enak dan bahagia sepanjang masa, selalu penuh kesyukuran pada-Nya.
bersambung..

Setelah roha kita bersih dari segala macam jenis kotoran-kotoran negatif, kini saatnya kita membersihkan pamatamg (tubuh) kita sendiri. Kebersihan tubuh meliputi dari ujung rambut sampai ujung kuku. Di dalam Islam pun kebersihan tubuh sangatlah penting dan selalu dijaga. Apalagi hendak mau shalat harus lebih dahulu bersuci dan berwudhu. Wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah. Kalau menurut arti syara’ berarti membersihkan anggota tubuh untuk menghilangkan hadast kecil. Dan wudhu adalah merupakan syarat sah dari kesempurnaan shalat.
Adapun salah satu cara membersihkan seluruh tubuh adalah dengan mandi (maridi). Mandi biasanya dilakukan dua kali dalam sehari, yakni pagi dan petang. Dengan memakai sabun mandi yang sesuai dengan selera dan kebutuhan kita masing-masing. Kalau tubuh sudah bersih tentu akan menjadikan raga kan sehat. Pamatang (raga) yang sehat selalu berkaitan dengan jiwa seseorang. Bukankah kita selama ini sudah mengenal pepatah:
“Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula”
Dalam hal mandi, Islam pun selalu mewajibkan seseorang untuk mandi yang berguna untuk menghilangkan atau membersihkan hadast besar. Karena sahnya shalat juga harus bersih dari hadast kecil dan besar. Adapun sebab-sebab yang mewajibkan ummat Muslim mandi wajib tentu kita sudah tahu semuanya. Tidak usah dijelaskan lagi di sini.
3. Paias Parabitonmu
Tahap berikutnya setelah kita membersihkan roha dohot pamatang adalah membersihkan pakaian (parabiton). Parabiton meliputi seluruh aneka sandang yang kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian bersih menurut konteks ini adalah tidak semata-mata bersih saja tapi harus suci juga dalam pengertian bersih dari segala najis. Apalagi pakaian itu harus dikenakan untuk shalat atau beribadah. Allah berfirman:
“Watsiyaabaka fathahhir (4) Warrujza fahjur (5)” QS. Al-Muddattsir (74: 4-5)
Artinya: “Dan bersihkanlah pakainmu (4) dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji (5).
Ayat ini menyeruhkan agar semua ummat manusia segera membersihkan dan mensucikan pakaian dari segala kotoran dan najis. Dan hindarilah perbuatan kotor atau sirik.
Kemudian Allah SWT juga berfirman:
“Yaabanii aadama khudzu ziinatakum ‘inda kulli masjidin wakullu wasrabuu walaa tusrifuu innahu laa yuhibbul musrifiin” QS. Al-‘Araf (7:31).
Artinya: “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan”.
Di sini Allah menyuruh umat manusia agar perhiasan yang indah, yang sesuai dengan syariat Islam. Adapun yang dimaksud dengan pakaian yang indah atau bagus di sini adalah pakaian yang bersih, suci (dari najis) dan menutup aurat. Dan makan dan minumlah makanan yang baik (bergizi) dan halal sebagian yang Allah rizkikan kepada kita semua. Dan janganlah berlebihan dan melampaui batas dalam berpakaian atau makan dan minuman.

4. Paias Bagasmu
Rumah atau bagas adalah tempat kita berlindung dari segala macam gangguan yang datang alam (luar). Baik itu gangguan cuaca, manusia atau hewan yang tidak bersahabat, maupun gangguan lainnya yang tidak diinginkan. Kita semua pasti sangat mendambakan rumah yang nyaman dan teduh. Sehingga kita pun senantiasa berusaha bagaimana menjadikan rumah itu sebagai tempat yang baik dan ideal untuk kita. Salah satu caranya adalah dengan menjaga kebersihannya. Buat apa rumah besar dan mentereng bak istana megah, namun di dalam dan luar ruangan rumahnya kotor dan berantakan. Biarlah rumah kita kecil mungil, tapi bersih dan nyaman untuk ditempati.
Rumah yang bersih akan memberikan enerji positif kepada pemilik atau penghuni rumah itu, sehingga memberikan suasana yang nyaman, enak,bergairah dan damai. Dan sebaliknya rumah yang kotor, jorok dan berantakan akan menciptakan enerji yang negatif, sehingga membuat penghuninya malas, lesu dan gampang marah. Dan merasa tidak betah dan enak tinggal di rumah itu. Begitu pentingnya kenyamanan di dalam sebuah rumah, sehingga ada pepatah dari dunia Islam mengatakan“bayti jannati” yang artinya rumahku adalah syurgaku dan pepatah yang lain mengatakan “rumahku adalah istanaku”. Kedua pepatah ini sama-sama mendambakan rumah yang penuh kenyamanan , keselarasan dan keharmonisan bagi si empunya rumah.
5. Paias Pakaranganmu
Setelah kita selesai paias roha, pamatang, parabiton dohot bagas, sekarang kita sampailah tahap yang terakhir, yaitu paias pakarangan atau (lingkungan)mu. Hal pertama yang harus kita bersihkan di sini adalah membersihkan pekarangan rumah kita dari segala jenis sampah dan kotoran yang datang dari luar maupun sampah kita sendiri.
Hal yang kedua yang harus kita kerjakan setelah seluruh pekarangan rumah adalah menjaga kebesihan dan kerapian lingkungan di mana kita bertempat tinggal. Kita bisa gotong royong dengan tetangga atau masyarakat bahu-mambahu membersihkan lingkungan. Bisa diadakan misalnya seminggu atau sebulan sekali, tergantung kesepakatan bersama dalam satu lingkungan RT, RW, desa ataupun kampung.
Setelah kita bisa menjaga dan menciptakan huta yang bersih indah berseri, sekarang mari kita ke tahap selanjutnya, yaitu giliran ketahap lingkungan yang lebih luas lagi. Yaitu lingkungan kita di mana saja berada, baik di rumah, desa, sawah, sungai, hutan, sekolah, pasar, laut, gunung dan di belahan bumi mana saja. Kita sebagai mahluk yang paling mulia di bumi ini, kitalah yang harus paling bertanggung jawab menjaga dan merawatnya agar tidak terjadi kerusakan-kerusakan pada lingkungan.
Akan tetapi kenyataannya apa yang terjadi? Kita sebagai khalifah di muka bumi ini lupa diri, kita mengambil paksa kekayaan alam dengan semena-mena tanpa memperhatikan lingkungan. Kita tebangi pohon-pohon, kita gunduli hutan-hutan, kita racuni ikan-ikan di sungai, danau dan laut. Kita gusur sawah-sawah yang membentang hijau dengan dalih pembangunan, dan masih banyak lagi perbuatan kita yang merusak alam -yang cuma satu ini.
“Zhoharol fasaadu fil barri wal bahrri bimaa kasabat aidinnasi liyudziiqahum ba’dhal lazii’amiluu la’allahum yarjiuun” QS. Ar-Rum (30:41).
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” QS. Ar-Rum (30:41).
Pada surah Ar-Rum ayat ini Allah telah mengisyaratkan bahwa memang benar telah terjadi keruskan di mana-mana, di darat, laut, dan udara oleh akibat tangan-tangan manusia yang super rakus dan tamak. Dan Allah pun ingin memberi peringatan kepada kita semua bahwa bencana yang terjadi di muka bumi ini, seperti longsor, banjir, kebakaran hutan dan lain sebagainya adalah akibat ulah manusia yang tidak tahu berterima kasih. Agar kita semua manusia kembali ke jalan yang benar dan tidak mengerjakan kemaksiatan dan pengerusakan lagi di muka bumi ini.
Demikianlah Konsep Poda Na 5 (Lima) Dalam Islam yang harus senantiasa kita laksanakan dan terapkan setiap saat dalam kehidupan kita. Manfaatnya begitu besar buat hidup dan kehidupan kita di dunia ini, bahkan hingga akhir nanti.
Konsep Poda Na 5 (Lima) membuktikan bahwa adat budaya ni halak hita par Tapanuli bagian Selatan sangatlah tinggi nilai-nilai peradabannya. Nilai-nilai peradaban ini begitu selaras dengan nilai-nilai peradaban yang diajarkan di dalam Islam. Dengan kata lain konsep Poda Na 5 (Lima) tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah ajaran Islam.
Oleh karena itu marilah kita laksanakan dan amalkan Poda Na 5 (Lima) ini dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan nyata kita sehari-hari. Selain kita menjalankan perintah agama, kita juga ikut melestarikan budaya kita sendiri. Siapa lagi yang akan menghargai dan memajukan budaya dan peradaban kita, anggo naso hita do..!***

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...