Panyabungan, StartNews – Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Ja’far Sukhairi Nasution mencanangkan Kelurahan Kotasiantar di Kecamatan Panyabungan, dan Desa Hutatinggi di Kecamatan Panyabungan Timur sebagai kelurahan dan desa bersih narkoba (Bersinar).
Seremoni pencanangan kelurahan dan desa Bersinar itu diadakan di Hotel Payaloting Panyabungan, Selasa (30/11/2021).
Selain Bupati Madina HM Ja’far Sukhairi Nasution, kegiatan itu juga dihadiri Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis, Kepala BNN Kabupaten Madina AKBP Eddy Mashuri Nasution, Ketua Granat Madina Ali Hanapiah, unsur Forkopimda Madina, dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Madina.
Pencanangan kota dan desa Bersinar itu ditandai dengan penarikan tirai dan pembacaan Deklarasi Antinarkoba oleh Bupati Madina HM Ja’far Sukhairi Nasution. Juga dilakukan penandatanganan deklarasi antinarkoba.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Madina Sukhairi dan Kepala BNN Kabupaten Madina AKBP Eddy Mashuri juga melantik para relawan antinarkoba.
Usai dilantik, salah seorang relawan membacakan ikrar antinarkoba dan diikuti oleh para relawan lainnya.
Dalam sambutannya, Eddy Mashuri mengatakan lembaga yang dipimpinnya kurang anggaran untuk melaksanakan program-program pencegahan dan pemberantasan narkoba seperti pencanangan kelurahan dan desa Bersinar.
Eddy juga berharap pencanangan tersebut tidak hanya sebatas seremonial, tetapi harus dibatengi tindakan nyata.
Selain itu, Eddy juga mengungkapkan alasan yang melatar-belakangi Kelurahan Kotasiantar dan Desa Hutatinggi dipilih sebagai percontohan kelurahan dan desa Bersinar.
Di wilayah itu, terutama Hutatinggi, masih banyak warganya yang bersentuhan dengan narkoba, khususnya ganja.
“Saya pernah menangkap peladang ganja di Tor Sihite yang ternyata warga Hutatinggi,” katanya.
Menurut Eddy, Madina nomor satu penghasil ganja tingkat kabupaten di Sumatera Utara.
“Barang (ganja) dari Madina itu sudah terkenal dan beredar di Sumatera hingga Pulau Jawa,” ungkapnya.
Eddy juga mencontohkan penanganan masalah narkoba di Thailand. Eddy mengaku pernah membawa sejumlah kepala desa untuk studi banding ke Thailand untuk mempelajari penanganan produksi narkoba.
“Saya berharap para lurah dan kepala desa dapat memberikan pemahaman kepada masyarakatnya tentang bahaya narkoba,” ungkapnya.
Reporter: Saparuddin Siregar