Mencari Emas “Ompasan” di Sungai Batang Gadis

Mencari Emas “Ompasan” di Sungai Batang Gadis

Kotanopan, StArtNews- Meluapnya sungai Batang  Gadis Satu bulan terakhir di kawasan Kab. Mandailing Natal, ternyata tidak semuanya membawa kerugian bagi warga. Sebagian warga justru menggunakan momen pasca surutnya sungai Batang  Gadis untuk mencari emas “ompasan” dengan menggunakan dulang.

Rendahnya harga karet ditambah cuaca yang tidak bersahabat, membawa puluhan warga di kawasan Tambangan dan Kotanopan mencari emas “ompasan” di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Gadis. Dikatakan emas “ompasan” karena emas ini ada karena hempasan atau hanyut dibawa arus sungai. Emasnya ringan dan mudah diombang  ambingkan dan dihanyutkan arus sungai. Posisi mencarinya pun dengan cara membuat  lubang yang tidak terlalu dalam di kawasan Sungai.

Pantauan StArtnews, di kawasan Kotanopan tepatnya di desa Muara Pungkut,  puluhan warga masih ditemukan mencari emas “ompasan” di sungai Batang Gadis.  Kondisi yang sama juga ditemukan di kawasan Laru Kec. Tambangan. Jumlah warga ini sudah jauh menurun kalau dibandingkan sebulan lalu yang  jumlahnya mencapai ratusan orang.

Muklis,  warga Muara Pungkut, salah seorang pencari emas “ompasan” mengatakan, dirinya mencari emas “ompasan” ini baru seminggu terakhir. Sedangkan rata-rata penghasilan dari  mencari emas  “ompasan” ini setiap harinya Rp.50.000. Alasannya menjadi pendulang emas “ompasan” karena ekonomi lagi sulit, harga getah turun sedangkan biaya hidup meningkat,  begitu juga biaya anak sekolah.

Menurut Muklis, mencari emas ini bukan pekerjaan tetapnya. Setiap hari kerjanya menderes dan bertani. Namun mengingat harga karet yang terus turun dan kawasan ini diguyur hujan secara terus menerus, makanya dirinya untuk sementara beralih profesi mencari emas.  Uniknya, mencari emasnya ini bukan hanya dilakoni bapak-bapak, namun juga Ibu-ibu dan anak-anak.

Faktanya, walaupun mencari emas “ompasan” ini bersipat dadakan, namun pekerjaan cukup membantu penghasilan warga. Terkadang hasilnya Rp.50.000, namun terkadang berlebih.  Daripada menderes yang kalau di kali-kalikan hanya Rp.30.000 satu hari, itupun kalau cuaca lagi bagus ” ujar Muklis.

Reporter : Lokot Husda

Editor : Hanapi Lubis

 

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...