Panyabungan, StArtNews – Mungkin bagi sebagian warga Tapanuli Bagian Selatan, sosok Dr. Hj. Femina Sagita Borualogo, MA masih terasa asing. Hal ini wajar-wajar saja, sebab selama ini alumni S2 dan S3 Jepang ini berdomisili dan beraktivitas Jakarta. Sebagian hidupnya lebih banyak difokuskan untuk menimba ilmu dan membuka Himawari Daycare (Tempat Penitipan anak Metode Jepang).
Namun siapa sangka, perempuan yang bersuamikan Iko Pramudiono ini adalah putri dari Alm. Basyral Hamidy Harahap, seorang budayawan Mandailing-Angkola, penulis Indonesia dan pencetus slogan Marsipature Hutanabe untuk Gubernur Raja Inal Siregar saat itu.
Saat ini, Dr. Hj. Femina Sagita Borualogo, MA ikut mencalonkan diri menjadi anggota Legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan nomor urut 8 untuk DPR-RI dari Dapil Sumut 2. Kondisi ini menuntunnya harus turun langsung menjumpai konstituennya di beberapa Kabupaten di Sumatera Utara sekaligus pulang kampung.
Alasannya ikut mencalonkan diri menjadi anggota DPR-RI, tidak lain ingin mengikuti jejak almarhum ayahandanya memajukan kampung halaman di wilayah Tapanuli Bagian Selatan. “Ayah dari Sihepeng, Mandailing Natal, ingin memajukan kampung halaman sesuai dengan slogan ayah saya yaitu Marsipature Hutanabe. Kita yang jauh berada di kota harus kembali lagi kekampung untuk membangun”, ujar Ibu tiga anak ini.
Ditambahkannya, kalau Allah nanti memberi keizinan untuk duduk menjadi anggota DPR, maka ia akan mewujudkan 8 program. Saat ini sebagian program itu sudah berjalan. Kedelapan program itu berupa membuka pusat pelatihan dan menjadi pengusaha, beasiswa kuliah di perguruan Tinggi, memperbaiki akses jalan, kursus bahasa asing, Puskesmas rawat inap, sarana olah raga, perpustakaan modern dan lembaga baca Al-Qur’an.
“Walaupun anggota saya bukan pemangku kebijakan di daerah, namun dengan kemampuan yang kuat untuk melobi, saya yakin program itu akan bisa berjalan. Sebagian program itu sudah berjalan, misalnya membuka pusat pelatihan dan lainnya. Kita ingin orang sekolah/kuliah itu bukan targetnya menjadi PNS, tapi bisa membuka lapangan kerja baru”, ujar Femina Sagita.
Menurutnya, jumlah angka kelulusan dari Perguruan Tinggi di Sumatera Utara ini masih cukup memprihatinkan. Penyebabnya salah satunya karena keterbatasan dana untuk kuliah. Makanya kita punya program, pemberian basiswa ini bukan saja untuk orang yang pintar, tapi juga miskin dan tidak mampu.
Terkait dengan agenda Pemilu yang di depan mata, Dr. Hj. Femina Sagita berharap agar masyarakat dalam memilih berhati hati. Pilihlah caleg yang di anggap mampu untuk membangun daerah dan mampu untuk merealisasikan aspirasi warga. Bukan Caleg yang hanya sekedar mengedepankan iming-iming. Kenalilah calegnya dengan baik, lihat programnya.
Selain menjadi Caleg, Dr. Hj. Femina Sagita saat ini fokus mengelola Himawari Daycare (Tempat Penitipan Anak Metode Jepang), Tenaga Ahli bidang Sosial Pendidikan dan Keluarga di DPR-RI, Ketua Lembaga Kajian Perempuan Anak dan Keluarga (PERAK), Ketua Rumah Keluarga Indonesia (RKI), Konsultan Usaha Mikro Kecil Menengah (UKM), Direktur Eksekutif Studi Kebijakan Publik Masyarakat Ilmuan dan Teknologi Indonesia (MITI) dan sederet aktivitas lainnya.
Reporter : Lokot Husda
Editor : Hanapi Lubis