Mengenang Tiga Tahun Kepergian Glenn Fredly

Mengenang Tiga Tahun Kepergian Glenn Fredly

Jakarta, StArt FM – Tak terasa tiga tahun sudah Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau Glenn Fredly, pergi untuk selamanya. Musisi asal Ambon itu meninggal 8 April 2020.

Ia meninggalkan sejumlah karya dan aktivisme berarti di dunia musik, yang tentu saja akan terus hidup dan dikenang. Menjadikan Glenn seperti ungkapan Chairil Anwar dalam puisi berjudul Maju: “Sekali Berarti Sesudah Itu Mati”.

Sejak pertama kali muncul di industri musik tanah air tahun 1998 dengan ‘Cukup Sudah’, lagu utama dari album bertajuk Glenn, sosok hitam manis ini memang mencuri perhatian lewat suaranya yang khas dan merdu.

Kehadirannya di belantika musik tanah air kala itu juga makin mempertegas eksistensi musisi atau penyanyi asal Maluku. Sebelum Glenn sejumlah nama memang telah dikenal luas.

Sebut saja Bob Tutupoli, Broery Marantika, Utha Likumahua, Harvey Malaiholo, Ruth Sahanaya, Andre Hehanussa, Lita Zen, Melky Goeslaw, Minggus Tahitoe hingga yang segenerasi dengan Glenn seperti Marcello Tahitoe, Melly Goeslaw dan lainnya.

Glenn bukan penyanyi yang hanya ‘jago’ atau piawai di atas panggung lewat konser-konsernya yang memukau, tetapi juga pengarang lagu atau komponis berbakat. My Everything, Kasih Putih, Pada Satu Cinta, Kisah Romantis, Sedih Tak Berujung, Akhir Cerita Cinta, Sekali ini Saja, Terserah, dan Januari, adalah sederet hits yang ia tulis dan nyanyikan sendiri.

Glenn benar-benar sukses di industri musik. Albumnya selalu ditunggu, diputar di TV dan radio. Menjadi pencapaian dan sisi penting yang patut dipelajari oleh para musisi muda sekarang ini. Di industri musik, modal talenta dan kualitas suara yang bagus saja memang tidak cukup.

Setiap tahun ada saja penyanyi baru yang diorbitkan, di antaranya lahir dari ajang pencarian bakat, tapi yang eksis bisa dihitung dengan jari.

Memang selain kuat dalam karya dan musikalitas, kemampuan Glenn berkecimpung dan beradaptasi dengan industri musik yang kompetitif di era digital, adalah role model yang bisa turut menginspirasi.

Ia pun aktif di media sosial, seperti Instagram dan YouTube, untuk menjangkau dan berinteraksi dengan fans-nya secara lebih personal. Para fans inilah yang juga kerap membantunya dalam penjualan tiket konser, termasuk merchandise.

Glenn juga melakukan penyesuaian ke digital streaming musik. Belakangan sebelum mangkat, ia kerap mengenalkan produknya dengan memaksimalkan jaringan distribusi melalui internet, seperti Spotify.

Glenn memahami betul, kalau digitalisasi memungkinkan para seniman atau musisi seperti dirinya memperkenalkan produk dan karyanya kepada jutaan pengguna. Menunjukan kemampuan ayah dari Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo ini dalam melihat industri musik yang memang telah berubah di era disrupsi.

Tidak saja urusan karya dan pencapaian pribadi. Glenn juga penyanyi yang selalu kritis dalam memperjuangkan hak-hak bagi seluruh musisi tanah air. Terutama terkait perlu dibayarkannya royalti atas setiap karya yang diputar atau dinyanyikan orang lain di manapun.

Hal ini diperjuangkan Glenn bersama sejumlah musisi. Dengan harapan kesejahteraan para pelaku musik dapat terpenuhi. Glenn berpendapat, untuk urusan kesejahteraan musisi di Indonesia terbilang cukup buruk atau belum menggembirakan.

Menurut Glenn, para musisi di usia produktif mengeluarkan karya gemilang yang bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat, namun di masa tuanya, mereka seolah-olah terlupakan.

Dalam berbagai kesempatan, Glenn kerap sampaikan, royalti yang selama ini didapatkan musisi terkait hasil karya mereka, masih belum transparan.

Padahal dengan transparansi musisi bisa mendapatkan keuntungan atau pendapatan yang lebih baik. Bahkan sekalipun mereka sudah meninggal.

Upaya untuk memajukan industri musik tanah air juga dilakukan Glenn dengan turut menggagas penyelenggaraan Konferensi Musik Indonesia (KAMI) pertama, yang digelar pada 7 hingga 9 Maret 2018 di Kota Ambon, Maluku.

Harapan Glenn, konferensi itu dapat turut menciptakan suatu pembaharuan tatanan ekosistem musik yang berkelanjutan, serta menjadikan musik salah satu kekuatan baru ekonomi kreatif Indonesia. Glenn juga menjadi salah satu penggerak atau motor utama dalam menjadikan Ambon —kota asalnya dan banyak sekali musisi bertalenta— sebagai Kota Musik Dunia atau City of Music.

Upayanya bersama masyarakat dan Pemerintah Kota Ambon itu pada akhirnya berbuah manis. Ambon dinobatkan sebagai salah satu Kota Musik Dunia oleh UNESCO pada 31 Oktober 2019. Glenn juga tercatat menjadi salah satu musisi yang turut menginisiasi adanya RUU Permusikan.

Meski usulan ini akhirnya gagal dibahas dan disahkan DPR RI, ia dianggap memiliki komitmen yang kuat dalam menghadirkan suatu sistem untuk ekosistem musik yang lebih baik.

Karena komitmennya pada kemajuan industri musik itulah, tak salah kalau kemudian salah satu musisi yang juga sahabatnya, Tompi, menyebut Glenn sebagai ‘panglima perang’ untuk teman-teman musisi tanah air.

Gelar yang pantas disematkan kepadanya, karena sosok yang satu ini memang layaknya panglima perang. Selalu berada di garda terdepan dalam memperjuangkan, memperbaiki dan memajukan ekosistem industri musik sebagai bagian dari subsektor ekonomi kreatif.

Sebagai penyuka dan penikmat musik, juga melihat musik sebagai instrumen penting dalam perubahan dan kehidupan sosial, saya kira apa yang telah dilakukan dan diperjuangkan Glenn sebagai seorang musisi perlu terus didorong dan dilanjutkan.

Apalagi selain memiliki totalitas dalam berkarya sebagai musisi, Glenn diketahui juga kerap menyampaikan pesan-pesan kritis untuk penyelamatan lingkungan dan hak asasi manusia, terutama bagi warga Indonesia timur.

Dalam lintasan hidupnya yang relatif singkat, ‘Nyong’ Ambon berdarah Porto-Hatuhaha yang lahir 30 September 1975 ini telah memberi warna dan arti penting, khususnya di jalur passion yang ia tekuni.

Setelah tiga tahun kepergiannya, kita tentu berharap akan terus lahir Glenn-Glenn baru, untuk menjadi harapan baru, tidak saja bagi para musisi itu sendiri dan keluarga-nya, tapi juga bagi industri musik serta hiburan tanah air yang semakin maju dan berjaya.

Sumber: kompas.com

 

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...