Panyabungan.StArtNews- Idul Fitri adalah di mana umat Islam menyambutnya dengan gembira bersama keluarga mau dengan kawan-kawan, namun tidak seperti yang dirasakan Muhammad Haris Munandar Marsoit (18) yang terbaring di rumahnya di Desa Sayurmaincat Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal karena terserang kanker.
Anak dari Abdul dan Mariayati ini, mengalami penyakit ini hampir satu tahun lebih, dan tidak bisa berjalan semenjak 4 hari sebelum masuk lebaran, orang Tua Haris Munandar saat disembangi StArtNews , Sabtu (1/7), anaknya menderita penyakit ini sudah hampir satu tahun.
Awalnya ada benjolan di wajahnya.
Benjolan yang di wajahnya itu lama kelamaan membesar, waktu itu belum terlalu parah kami membawa anak saya ke Puskesmas untuk berobat, mereka merujuk anak kami agar di bawa ke RSU Panyabungan, Ujar Abdul.
Ayah anak ini juga menjelaskan pihak RSU Panyabungan juga tidak bisa menanganinya, kami dianjurkan supaya berobat ke Medan, dan pihak rumah sakit Merujuknya ke Rumah Sakit Murni Teguh Medan.
Lanjutnya ” Setelah di medan kami melakukan pengobatan, dan hari itu penyakit anak kami mau di operasi namun gagal karena waktu itu kata dokter yang di medan, tidak bisa dioperasi atau kemoterapi karena anak kami mempunyai penyakit paru.
Kalau ingin di operasi parunya harus di sembuhkan dulu, selama 6 bulan, kata dokter tersebut,”jelasnya
Karena tidak bisa dioperasi kami pun membawa anak kami pulang, dan anak kami sempat kami membawanya lagi ke RSU untuk pengobatan Paru, ternyata obat paru yang diberikan kepadanya membuat badannya lemas,” terang anak yang menderita kanker.
Setelah itu kami tidak pernah lagi membawa anak kami berobat. Dengan kondisi wajah anak kami terus membengkak.
Pernah badan anak kami lemas, kami memanggil Bidan atau tim medis untuk menginfusnya tidak ada yang mau.
Kami pernah kesal juga dengan tim kesahatan di Kecamatan Hutabargot ini, makanya kami tidak pernah lagi meminta bantuan kesehatan, karena Untuk membersihkannya juga sering kami panggil bahkan kami jemput mereka tidak mau, jawab mereka tidak bisa menanganinya. Padahal untuk membersihkan lukanya saja,” Ucap Abdul dengan wajah sedih dan kesal.
Reporter : Sakban Azhari
Editor : Hanapi Lubis