LSM, StartNews – Pohon kelapa yang tumbang membelah dua rumah Saipul di Desa Purbabaru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM), Kabupaten Mandailing Natal (Madina), baru-baru ini. Saipul kaget melihat rumahnya berkeping-keping seperti kena bom di medan perang Hamas melawan Zinonis Israel.
“Saya kaget melihat rumah saya sudah hancur. Rasanya seperti mimpi rumah saya kena bom seperti kejadian perang antara Palestina dengan Israel,” kata Saipul kepada wartawan, Minggu (5/11/2023) sore.
Menurut dia, pohon kelapa yang menimpa rumahnya mengeluarkan suara dentuman keras seperti ledakan bom. Pohon kelapa yang tumbang itu membelah rumahnya menjadi dua bagian.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (1/11/2023) lalu menjelang salat subuh. Saat itu hujan deras mengguyur Desa Purbabaru, sehingga menyebabkan pohon kelapa tumbang dan menimpa rumah Saipul.
Akibat rumahnya hancue, Sapiul dan keluarganya terpaksa beraktivitas di luar rumah. Mereka tidur beratapkan terpal. Peralatan rumah tangganya juga berantakan.
Walau kejadian itu sudah enam hari yang lalu, tetapi Saipul belum memperbaiki rumahnya karena keterbatasan biaya untuk membeli kayu dan seng yang rusak.
Kemarin, Ikatan Keluarga Sulangaling dan Anak Boruna (IKASDA) memberikan tali asih kepada Saipul yang rumahnya rusak akibat tertimpa pohon kelapa.
Saipul merupakan anggota keluarga besar yang berasal dari wilayah Sulangaling, Kecamatan Mauara Batang Gadis, Madina.
Tali asih itu diserahkan oleh Ustad Soborin Rangkuti bersama Ketua IKASDA Risky Pardosi, sekretaris Kobol Nasution, dan bendahara Henti Rahman Pulungan. Tali asih ini diserahkan di Desa Purbabaru, Minggu (5/11/2023) pukul 11.30 WIB.
Pengurus IKASDA berharap tali asih tersebut dapat meringankan beban biaya yang ditanggung oleh Saipul untuk memperbaiki rumahnya yang tertimpa pohon kelapa, belum lama ini.
Reporter: Agus Hasibuan