Mohammad Yamin, Perumus Teks Sumpah Pemuda

Tokoh Kita – Hari Sumpah Pemuda diperingati tanggal 28 Oktober setiap tahunnya. 93 tahun lalu, dicetuskannya Sumpah Pemuda saat Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928.

Ikrar Sumpah Pemuda tersebut dianggap sebagai pencetus semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia yang merdeka.

Salah satu tokoh yang berjasa merumuskan teks Sumpah Pemuda yakni Mohammad Yamin.

Sebagai pemimpin kelompok pemuda Sumatera, Mohammad Yamin memang memiliki darah Sumatera Barat kental.

Yamin lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada 23 Agustus 1903.

Yamin yang merupakan anak dari pasangan Usman Baginda Khatib dan Siti Saadah ini memang dibesarkan di keluarga terpelajar.

Ayahnya yang seorang mantri kopi membuat Yamin kecil dibekali pendidikan mumpuni

Mohammad Yamin mendapatkan pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Palembang, lalu melanjutkannya ke Algemeene Middelbare School (AMS) Yogyakarta.

Di AMS Yogyakarta, Yamin mulai mempelajari sejarah purbakala dan berbagai bahasa seperti Yunani, Latin, dan Kaei.

Dia lalu berkuliah di Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, yang kelak menjadi Fakultas Hukum Universitas Indonesia), dan berhasil memperoleh gelar Meester in de Rechten (Sarjana Hukum) pada tahun 1932.

Setelah aktif dan memimpin Jong Sumatranen Bond, Yamin mulai aktif mengemukakan gagasan tentang persatuan Indonesia.

Sebagai seorang sastrawan dan penyair, salah satu cara yang diyakini Yamin dapat menjadi “alat” persatuan adalah bahasa.

Gagasan ini pun diucapkan lantang dalam Kongres Pemuda I.

Melalui pidatonya, ‘Kemungkinan Bahasa-bahasa dan Kesusastraan di Masa Mendatang’, Yamin ‘menyodorkan’ bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

Menjelang akhir Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928, Mohammad Yamin yang saat itu masih berusia 25 tahun, anggota ikatan pemuda Sumatera, menyodorkan kepada ketua sidang secarik kertas berisi ikrar yang ia tulis untuk dibacakan dalam kongres.

Kertas itu kemudian dia sodorkan kepada Soegondo Djojopoespito, yang saat itu menjabat Ketua Kongres.

“Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya punya rumusan resolusi yang elegan),” kata Yamin kepada Soegondo, dikutip dari buku Mengenang Mahaputra Prof. Mr. H. Muhammad Yamin Pahlawan Nasional RI (2003).

Deklarasi bernama Sumpah Pemuda itu lahir setelah para peserta menyatakan sebuah kesepakatan bersama akan pentingnya persatuan pemuda.

Adapun istilah Sumpah Pemuda tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, tetapi

diberikan setelahnya. Tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda melalui Keppres No.316 Tahun 1959 yang disahkan pada 16 Desember 1959.

Sumpah Pemuda:

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia

Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.***

Sumber : Suaramerdeka.com

 

 

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...