PDAM Tirta Madina Tidak Tanggap, Kebutuhan Air di Kotanopan Terpaksa Disuplai Mobil Damkar

PDAM Tirta Madina Tidak Tanggap, Kebutuhan Air di Kotanopan Terpaksa Disuplai Mobil Damkar

Kotanopan, StartNews – PDAM Tirta Madina tidak serius menanggapi krisis air bersih yang melanda Kelurahan Pasar Kotanopan dan desa-desa sekitarnya di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.

Pasalnya, krisis air bersih tersebut masih terjadi hingga saat ini. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di rumah atau di perkantoran, warga terpaksa minta bantuan mobil pemadam kebakaran (Damkar) untuk menyuplai air bersih.

Beberapa hari terakhir, misalnya, pihak Kantor Camat Kotanopan terpaksa meminta bantuan mobil Damkar untuk menyuplai air bersih agar air tetap tersedia di bak kamar mandi kantor pemerintah itu. Tanpa bantuan mobil Damkar, kamar mandi di Kantor Camat Kotanopan tidak bisa difungsikan lagi.

Begitu juga di rumah-rumah warga dan perkantoran di sekitar Sawahan, Sindang Laya, Pasar Kotanopan, Jambur Tarutung, dan Tambang Bustak,  air bersih tidak lagi mengalir. Warga terpaksa mandi di sungai dan menumpang mandi di kamar mandi Masjid Raya Kotanopan.

Kondisi tersebut tentunya menyulitkan warga. Padahal, di beberapa tempat, air bersih milik PDAM Tirta Madina terbuang percuma karena pipa penyuplai air dibiarkan bocor. Seperti di Jalan Lintas Sumatera Singengu, tepatnya di depan Kios Foto Kopi Idola, kebocoran pipa PDAM Tirta Madina menyebabkan air meluber ke badan jalan. Sehingga, jalan di kawasan ini rusak akibat terendam air PDAM Tirta Madina.

Selain itu, di kawasan Jalan Pasarbawah Kotanopan, kebocoran terjadi di beberapa tempat walaupun skalanya kecil.

Seperti diberitakan sebelumnya, sudah hampir tiga bulan lebih air bersih PDAM Tirta Madina tidak mengalir lagi ke sebagaian  rumah warga di Kelurahan Pasar Kotanopan dan desa-desa sekitarnya.  Akibatnya, warga mengalami  krisis air. Sebagian warga terpaksa mandi di sungai, bahkan Mess Provsu Pasangggarahan Kotanopan sempat satu bulan tidak terima tamu, karena ketiadaan air.

Kawasan paling parah yang mengalami krisis air adalah Sawahan Sindang Laya, Jambur Tarutung (Kelurahan Pasar Kotanopan), Tambang Bustak, dan Hutabaringin. Bahkan, di institusi perkantoran pun air tidak mengalir, seperti di Kantor Koramil 14 Kotanopan, Kantor Polsek Kotanopan, Kantor Camat Kotanopan, Kantor UPT Dinas Pendidikan, dan Lapas Kotanopanpun.

Parahnya lagi, untuk memandikan jenazah yang meninggal di Kelurahan Kotanopan, sebagian warga terpaksa mengangkut atau membeli air. Padahal, sumber air Tirta Madina di kawasan ini sudah ada di dua tempat, yaitu di kawasan Hutarimbaru dan Aek Siapi-api  Desa Singengu. Namun, belakangan kedua sumber air tersebut tidak mampu lagi menyuplai air ke rumah-rumah warga.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, suplai air bersih ini mengecil akibat pengelolaan PDAM Tirta Madina kurang profesional. Terlihat dari jarangnya bak penampung dan pipa dibersihkan. Banyak pipa yang bocor sampai pembukaan pelanggan baru yang terus bertambah, sementara debit air makin mengecil.

Reporter: Lokot Husda Lubis

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...