Redaksi Start News
Satu dari sekian banyak jenis kegiatan mengoleksi satwa, yang saat ini cukup banyak digandrungi kaum lelaki adalah hoby memelihara burung berkicau, seperti burung cucakrowo, burung anis,dan burung kenari. Para pemilik burung berkicau ini, kerap mendatangi event-event lomba burung, untuk memamerkan kicauan burung kesayangan mereka.
Ratusan pecinta burung dari berbagi daerah, berkumpul di lapangan kantor Bupati lama kelurahan dalan lidang diikuti dari air molek Provinsi Riau, Lubuk Sikaping pasaman, Talu Pasaman Barat, sibolga, Tapsel, Tarutung, padang sidempuan dan kota lainnya.Minggu (18/10)
Bupati Madina, Drs Dahlan Hasan Nasution dalam pidatonya saat pembukaan acara menyampaikan, dalam rangka memperebutkan Bupati Madina Cup 2015 ini perlombaan burung berkicau tingkat nasional digelar untuk menambah serta meningkatkan hubungan silaturahim antar sesama pecinta unggas khususnya burung berkicau di Madina, kabupaten dan provinsi disekitar kabupaten Madina.
Suasana lomba ini cukup semarak, dengan kicauan ratusan burung, serta aksi para pemiliknya, yang berupaya memancing burung kesayangannya agar terus berkicau dengan suara lantang.
Dahlan berharap semoga masyarakat sama-sama mencintai dan menjaga kelestarian hutan hingga pada akhirnya menjaga satwa hutan yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, dimana saat ini ada ratusan titik api pembakaran hutan di republik indonesia yang diakibatkan oknum-oknum tak bertanggungjawab.
Ratusan burung ini, sebagian besar sudah kerap diikutkan di event-event serupa di kota-kota besar di tanah air. Tak heran, harga jual burung ini cukup tinggi, mencapai lebih dari 100 juta rupiah.
Tim juri dalam lomba akan menilai gaya, volume suara, dan irama lagu dari masing-masing burung.
Hadiah Pertama Kelas Bupati hadiah Rp 5 juta, Rp 4 juta kelas Kapolres, Rp 3 juta kelas Dandim, Rp 2 juta kelas Kajari dan Rp,500 ribu untuk kelas SKPD.
Banyak aksi lucu yang dipertontonkan para pemilik burung, saat memberi semangat burung mereka yang sedang berlomba. Maklum, karena saat lomba berlangsung sang pemilik tidak boleh terlalu dekat, sehingga mereka hanya melambaikan tangan, atau bersuara khusus agar didengar burung milik mereka.
.(MUS)