Panyabungan, StartNews – Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) masih membahas jumlah formasi kebutuhan aparatur sipil negara (ASN), termasuk calon ASN dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), yang akan diusulkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tahun 2024.
“Sedang pembahasan (jumlah formasi yang akan disulkan),” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Madina Abdul Hamid Nasution melalui sambungan telepon, Rabu (10/1/2024).
Menurut Hamid, batas akhir pengusulan awal kebutuhan ASN ke Kementerian PANRB pada 31 Januari 2024.
Sementara Plt. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Aba Subagja mengatakan pengusulan kebutuhan ASN tahun 2024 akan dibuka hingga 31 Januari 2024. Pengusulan tersebut harus disampaikan kepada Kementerian PANRB melalui aplikasi formasi elektronik (e-formasi).
Terkait jadwal pelaksanaan rekrutmen CASN 2024, menurut Aba, jika memungkinkan akan dilakukan paling banyak tiga kali dalam satu tahun.
Untuk tahap pertama, pelaksanaan rekrutmen CASN 2024 yang terdiri dari seleksi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dilaksanakan pada Mei 2024 dan untuk tahap pertama diharapkan semua K/L/D dapat memasukkan data dalam platform digital.
“Ini ditargetkan nanti bulan Mei sudah dilakukan tes dan jika masih kosong lagi, masih bisa tes di berikutnya,” kata Aba saat membuka Bimbingan Teknis Persiapan Pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) 2024 di Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Rekrutmen ASN tahun 2024 dengan total formasi 2,3 juta. Formasi CPNS yang dapat dilamar oleh fresh graduate sebesar 690.822 formasi.
Lebih jauh Aba menjelaskan, arah kebijakan dan urgensi pemenuhan ASN tahun 2024, di antaranya proyeksi penyelesaian tenaga non-ASN, proyeksi kebutuhan ASN tahun 2024, optimalisasi pengisian ASN, serta alur perencanaan kebutuhan ASN tahun 2024.
“Kalau kita lihat dari komposisi pegawai kita ini terus berkembang seiring dengan penambahan atau formasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, yang menjadi concern ini adalah bagaimana pemenuhan SDM kita ini dilakukan secara tepat dan sesuai kebutuhan riil,” ujarnya.
Aba menguraikan tahun ini pemerintah memberi alokasi cukup besar bagi fresh graduate untuk mengikuti seleksi, baik untuk dosen, guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis, termasuk di dalamnya talenta digital, dan banyak sektor penting lainnya.
“Kita dorong agar instansi pemerintah baik pusat maupun daerah memanfaatkan alokasi formasi sesuai kebutuhan agar reformasi birokrasi berdampak bisa terwujud secara optimal melalui peran SDM,” jelasnya.
Reporter: Sir