menu Home chevron_right
Berita Sumut

Pemkab Tapsel Perluas Akses Keuangan dan Literasi Produk Keuangan Moderen

Redaksi | 8 Oktober 2025

Tapsel, StartNews – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H. Gus Irawan Pasaribu membuka acara Sosialisasi Business Matching Produk Pasar Modal dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 di Aula Sarasi, Lantai III, Kantor Bupati Tapsel, Sipirok, Selasa (7/10/2025). Kegiatan ini wujud komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapsel dalam memperluas akses keuangan dan literasi masyarakat terhadap produk keuangan moderen.

Dalam kegiatan bertema ‘Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju’ itu, Gus Irawan menegaskan pentingnya literasi dan inklusi keuangan sebagai fondasi pemerataan ekonomi.

“Melalui edukasi dan inklusi keuangan, masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan keuangan, memanfaatkan pasar modal, dan mengembangkan usaha. Hal ini akan memperkuat perekonomian daerah, terutama bagi petani dan pelaku UMKM,” ujar Gus Irawan.

Bupati menyampaikan apresiasi kepada OJK, BEI, dan seluruh lembaga jasa keuangan yang aktif mendukung peningkatan literasi keuangan di Tapsel. Dia juga menekankan bahwa inklusi keuangan bukan semata tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

“Kita ingin inklusi keuangan menjadi gaya hidup masyarakat Tapsel yang cerdas mengelola keuangan, berinvestasi, dan berwirausaha dengan bijak,” tambahnya.

Deputi Direktur Pengawasan Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Yovvi Sukandar mengungkapkan, tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional terus meningkat. Berdasarkan survei 2025, 80,51% masyarakat Indonesia telah menggunakan produk lembaga jasa keuangan dan tinggal 10,49% lagi yang perlu dijangkau.\

Dia menegaskan, Tapsel termasuk daerah dengan Indeks Inklusi Tinggi di Sumut. Adapun pencapaian Indeks paling tinggi di Sumut, yakni Kota Pematang Siantar, Kota Medan, Nias, Toba Samosir, Binjai, dan Tanjung Balai.

“Capaian Tapsel menjadi indikator penting dalam mendukung target indeks inklusi keuangan Sumut, yang tahun ini ditetapkan sebesar 3,88,” ungkap Yovvi.

Dukungan juga datang dari Bank Indonesia (BI). Manager Sistem Pembayaran BI Wilayah Sibolga, Rusli Gustanto, menyampaikan bahwa Tapsel menunjukkan kemajuan signifikan dalam penggunaan sistem pembayaran digital.

“Volume transaksi menggunakan QRIS naik 18 persen menjadi lebih dari 711 ribu transaksi pada 2025, sementara nilai transaksinya meningkat 19 persen atau setara Rp10,8 miliar. Jumlah merchant juga melonjak 46 persen dari 1.700 menjadi lebih dari 2.500 merchant,” jelasnya.

Menurut Rusli, peningkatan tersebut menandakan bahwa masyarakat Tapsel semakin adaptif terhadap digitalisasi keuangan, sejalan dengan agenda nasional Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT). Namun ia juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap kejahatan digital seperti phishing dan penipuan berbasis QRIS.

Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap sektor produktif, kegiatan tersebut juga diisi dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada sejumlah pelaku UMKM.

Antara lain penerima dari Bank BRI, Bank Sumut, dan Bank BNI dengan total penyaluran mencapai ratusan juta rupiah untuk modal usaha masyarakat di berbagai sektor.

Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Bupati Tapsel H. Jafar Syahbuddin Ritonga, Sekretaris Daerah Sofyan Adil, para asisten, pimpinan OPD, kepala bagian, camat se-Tapsel, pimpinan PT Agincourt Resources (PTAR), Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut, pimpinan perbankan, serta rektor perguruan tinggi di Tapsel.

Reporter: Lily Lubis

Komentar Anda

komentar

Written by Redaksi

Comments

This post currently has no comments.

Leave a Reply


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses


  • Acara Saat Ini
  • Acara Akan Datang



  • play_circle_filled

    Streaming StArt 102.6 FM Panyabungan

play_arrow skip_previous skip_next volume_down
playlist_play