Panyabungan, StArtNews- Bisnis sarang burung walet di beberapa Kecamatan yang ada di kabupaten Mandailing Natal (Madina) masih berlanjut meskipun harga sudah tidak menjanjikan lagi.
Demikian disampaikan Kabag Perekonomian Emman Gappar Pemkab Madina wartawan Jum’at (21/9/).
Emman mengatakan penangkaran burung walet dari data yang di daerah itu bertambah dari tahun sebelumnya. “Sebelumnya penangkar berjumlah 47 saat ini sudah mencapai 70 an penangkar buatan, “ujarnya.
Sementara untuk sarang burung walet alami hanya 2 terdapat dalam gua di Kecamatan Muara Batang Gadis. “Memang dari pengakuan pelaku usaha penangkaran walet harga jual sangat jauh anjlok biasa harga kualitas super mencapai Rp.15.000.000 – Rp.20.000.000 kini hanya Rp.5.000.000/ kg,” katanya.
Dijelaskannya meskipun data penangkar buatan sudah mencapai 70 akan tetapi sebagian besar belum produktif. Sehingga retribusi penyumbang PAD masih minim.
“Seperti kemarin saat kita meninjau langsung salah seorang pelaku usaha sarang burung mengakui baru Rp.500 ribu sekali panen, artinya potensi bagus namun hasilnya belum sesuai harapan, “katanya.
Kedepannya dia berharap adanya solusi bagaimana meningkatkan PAD dari walet, dengan catatan tentu masyarakat pun tidak terbebani. “Kita terus berupaya bagaimana PAD meningkat tujuan juga untuk pembangunan Mandailing Natal, ” harapnya.
Reporter : Z Ray
Editor : Hanapi Lubis