Ahli teknologi membran Institut Teknologi Bandung (ITB), I Gede Wenten, tengah mengembangkan alat penyaring udara berasap. Menurut Wenten, pemerintah tertarik memakai alat penyaring udara berasap tersebut. “Alat dibuat medio pekan lalu. Kini sedang diproduksi massal sebanyak 10 ribu unit,” ujarnya saat dihubungi, Selasa, 27 Oktober 2015.
Menurut dia, teknologi bernama Fresh On 2015 itu sederhana dan mudah dibuat. Namun, karena permintaannya banyak dan harus jadi segera, para pekerja kewalahan mengerjakan pesanan alat tersebut. ”Ini tidak bisa diotomatisasi,” katanya.
Produksi 10 ribu alat tersebut ditargetkan selesai dalam seminggu atau awal pekan. Alat pesanan ini dikerjakan oleh karyawan Wenten di tempat kerjanya di Cimahi serta mitra sebuah pabrik di Cibitung. ”Dana proyek menghabiskan Rp 2,5 miliar dari uang hasil patungan beberapa orang,” ujarnya.
Alat yang dibuat dalam semalam itu sudah diuji coba bersama Imam Prasodjo. Berawal dari perbincangan dengan Imam di media sosial, Wenten, yang berpengalaman 25 tahun lebih menggeluti teknologi membran, langsung menjajal alat yang dibuatnya. Sebelumnya, Wenten membuat alat penyaringan air limbah, pencuci darah, serta oli bekas. ”Penyaring udara ini yang pertama kali saya buat,” ujarnya.
Alat tersebut dibuat bagi para korban kabut asap kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Ia berharap pemerintah mendanai pembuatan alat tersebut sehingga masyarakat tidak perlu membeli alat seharga Rp 250 ribu itu.