Panyabungan, StArtNews-Sebagai bentuk partisipasi aktif memerangi virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sosok perempuan mileneal, Atika Azmi Utami Nasution turun ke lapangan membagikan masker kepada warga.
Putri H. Khoiruddin Nasution yang berasal dari Kecamatan Kotanopan ini membagikan sebanyak 2000 masker. Dalam giat sosial ini, Atika didampingi oleh organisasi kepemudaan, Ikatan pemuda karya (Madina).
Target pembagian amsker adalah pedagang dan penarik becak bermotor (betor) yang mangkal di Pasar Lama Kota Panyabungan, Jumat (17/04).
Sementara tiga hari sebelumnya, perepuan lulusan University of New South Wales Australia ini juga membagikan masker kepada warga Kotanopan.
Wanita muda bergelar Master of Finance ini diketahui akan maju sebagai wakil balon Bupati Madina di Pilkada 2020 mendatang. Dia akan berpasangan dengan H. M Jakfar Sukhairi Nasution, yang merupakan petahana (Wakil Bupati Madina) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebgai partai pengusung.
Atika Nasution menyampaikan, ia sengaja memilih lokasi pasar dan parkiran betor tempat untuk membagi masker karena tempat tersebut menjadi aktivitas padat masyarakat lalu lalang datang dan pergi yang asalnya kemungkinan dari berbagai penjuru.
“Kesibukan para pedagang dan para betor juga terlihat di lapangan terbuka. Ditambah sulitnya akses untuk mendapatkan masker menjadikan masyarakat beraktivitas keluar rumah tanpa menggunakan masker. Padahal pemerintah sudah membuat aturan ketat agar masyarakat selalu mengggunakan masker wajah terutama saat keluar rumah dalam menghadapi pandemi wabah Corona ini,” paparnya pada wartawan.
Atika berujar meski demikian tempat yang ramai dengan aktivitas masyarakat juga merupakan tempat yang penting untuk lebih dekat dan mengenal para pedagang guna mengetahui perkembangan harga berbagai macam jenis dagangan di pasar-pasar rakyat.
Menurutnya, dagangan sayur mayur dan juga buah-buahan untuk Madina masih banyak didatangkan dari luar daerah. Padahal potensi Sumber Daya Alam (SDA) untuk hal tersebut cukup potensial di Madina.
Ia melihat hal ini terjadi akibat kurangnya perencanaan skala prioritas pemerintah menjadikan Madina sebagai produsen.
Dia berharap masker yang dibagikan dapat dijaga dan diterima masyarakat dengan baik.
“Yang terpenting selalu digunakan saat melakukan aktivitas demi kesehatan masyarakat itu sendiri. Karena bagaimanapun mencegah jauh lebih mudah dari pada mengobati,” pungkasnya.
Reporter: Hasmar Lubis
Editor: Hanapi Lubis