Panyabungan (Start FM) – Jelang hari raya Idul Adha atau hari raya Qurban, para pedagang sapi di wilayah Mandailing Natal nampaknya belum panen pesanan seperti hari raya Qurban sebelumnya. Pasalnya, selain harga sapi Qurban yang sudah naik, permintaan juga sepi.
Dari pantauan startnews disejumlah pedagang sapi diwilayah kota Panyabungan, harga sapi Qurban dihargai 13 sampai 15 juta per ekornya. Sapi Qurban sendiri didatangkan dari luar daerah Mandailing Natal untuk menutupi kebutuhan hewan Qurban di daerah ini.
Zuljafri salah seorang pedagang Qurban mengaku, H min 5 Idul Adha, permintaan hewan Qurban dari masyarakat masih sepi, tidak seperti tahun sebelumnya 5 hari jelang Idul Adha, permintaan sudah mulai banyak. Biasanya permintaan satu daerah itu untuk sapi Qurban jenis sapi bisa mencapai 20 ekor. Namun tahun ini jauh menurun permintaan itu. Zuljafri mengatakan, Kondisi ini diduga rendahnya ekonomi masyarakat akibat turunnya harga komoditi hasil karet.
Hari raya Idul Adha atau hari raya Qurban di wilayah Mandailing Natal, memang memiliki ciri khas tersendiri. Pantauan startnews, biasanya setiap lingkungan atau desa, punya cara tersendiri agar masyarakat ikut serta ber Qurban. Dengan membentuk kepanitiaan Qurban, panitia lah yang mengelola bagaimana agar warga ikut serta ber Qurban.
Untuk menghemat biaya, panitia membagi 7 harga sapi Qurban tersebut. Contohnya dari Rp.14.000.000 harga seekor sapi Qurban, para peserta hanya di bebankan 2 juta rupiah dalam satu bagiannya. Namun ada juga sebagian warga yang hendak ber Qurban satu ekor sapi. Namun sapi Qurban tersebut tetap diserahkan kepada panitia Qurban untuk nantinya dibagi pada masyarakat setelah dilakukan pemotongan hewan Qurban.
Di wilayah Mandailing Natal sendiri, hewan Qurban yang biasa dibuat masyarakat adalah hewan Qurban jenis sapi , untuk jenis kambing sendiri sangat jarang ditemukan.
Reporter : Hanapi Lubis
Manager Program & Pemberitaan : Hendra Rangkuti
Admin : Ade