Panyabungan,StArtNews- Melalui Peraktek Kerja Profesi (PKP) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) melakukan rekayasa tanaman Singkong yang hasil panennya bisa tembus 100 kg/ batang, jika semua kebutuhan untuk tanaman terpenuhi.
Lokasi peraktek ini di UPTP4S Jujur Jaya Desa Bange Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
“Rekayasa dengan tekhnis sambung, Okulasi, perangsang, pengaburan tanah. Sementara umur tanaman 10 bulan baru panen, dari mulai masa tanam,” ujar Wisman Kandra ketua PKP kepada wartawan, Jumat (28/9).
Dijelaskan kelebihan tanaman singkong dengan cara ini pertama jangka waktu sama, kualitas buah lebih bagus, jumlah lebih banyak bisa 4 kali lipat. Tanaman singkong ini baru berumur 5 bulan, sehingga belum terlihat besarnya singkong.
“Kemudian keunggulan lainnya dengan pemakain pupuk alami hama kutu putih tidak ada seperti pada tanaman singkong biasa, untuk jarak tanam percontohan baru 1 meter kali 1 meter, seperti panen kemarin panjang buah bisa mencapai 4 meter,”ujarnya.
Sementara Monang Nasution sebagai motipator dari UPTP4S Jujur Jaya mengatakan dengan sistem okulasi pada tanaman singkong pemukiman juga lebih hemat 120 liter voc (pupuk kompos) hasil racikan digabung 12 kg NPK, atau 1:10 dalam ukuran 1 ha, sekali pemupukan, dan bisa disesuaikan kesuburan tanah.
“kalau tanaman ini baru 1 kali pemupukan, kenapa saya pilih Singkong sebab ini sudah menjadi makanan pokok, anak-anak PKP sudah bisa menjadikan penganan ringan, diolah jadi tepung Mokaf, sehingga bisa menjadi nilai tambah, dari harga Rp.1.000/kg singkong setelah diolah jadi tepung harga mencapai Rp 7.000. Nah ilmu yang diperoleh bisa diterapkan tengah masyarakat dalam peningkatan perekonomian, ” harapnya.
Reporter : Z Ray
Editor : Hanapi Lubis