Polemik Pengangkatan Kepala Puskesmas Tabuyung Jadi Kepala Desa

15 Juli 2022 921 Views

Panyabungan, StartNews – Pengangkatan Kepala Puskesmas Tabuyung dr. Mahyuni menjadi Kepala Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), menciptakan polemik di kalangan publik.

Pasalnya, rangkap jabatan itu dikhawatirkan akan menggangu konsentrasi Puskesmas Tabuyung yang sedang dihadapkan pada persiapan mengejar akreditasi nasional. Juga akan mengganggu upaya Pemkab Madina yang sedang berjuang keras meloloskan puskesmas-puskesmas di Madina terakreditasi.

Dilansir dari mandailingonline.com, pengangkatan dr. Mahyuni sebagai Plt. Kepala Desa Tabuyung tertuang dalam surat keputusan yang ditandatangani Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution pada tanggal 27 Juni 2022.

Camat Muara Batang Gadis Hidayat kepada wartawan pada Kamis (14/7/2022) membenarkan pengangkatan dr. Mahyuni menjadi pejabat Kepala Desa Tabuyung. Menurut dia, surat pengajuan dari Badan Perwakilan Desa (BPD) Tabuyung hanya mengajukan satu nama untuk calon pejabat kepala desa, yaitu dr. Mahyuni.

Ironisnya, pengangkatan dr. Mahyuni jadi Plt. Kepala Desa Tabuyung tidak dibarengi surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Madina.

Kasubbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Madina pada Kamis (14/7/2022) mengaku tidak pernah menerima dokumen dari dr. Mahyuni terkait permohonan rekomendasi untuk menjabat kepala desa.

Keterangan serupa diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Madina dr. Syarifuddin Nasution. Menurut dia, pihaknya hingga kini tidak pernah menerbitkan rekomendasi bagi dr. Mahyuni untuk menjabat kepala desa.

“Tidak mungkin rekomendasi diberikan, karena dr. Mahyuni sangat dibutuhkan di sektor kesehatan,” katanya seperti diberitakan mandailingonline.com, Kamis (14/7/2022).

Apalagi, Puskesmas Tabuyung sedang persiapan meraih akreditasi nasional. Itu sebabnya, kepala Puskesmas dibutuhkan agar capaian terget akreditasi itu tidak melempem.

Dia menyatakan Sekretaris Dinas Kesehatan Madina pernah menyampaikan prihal permohonan dr. Mahyuni, tetapi hingga kini hal itu tidak pernah tertindaklanjuti.

Reporter: Sir