Padang, StartNews – Polda Sumatera Barat (Sumbar) bakal memperketat pengawasan di empat kota di Sumbar. Bahkan, pemerintah pusat telah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk Kota Bukittinggi, Padang Panjang, dan Kota Padang mulai 12 hingga 20 Juli 2021.
“Untuk wilayah hukum Polda Sumbar, ada empat daerah yang dikenakan PPKM ini,” kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto. Empat daerah itu, yakni Kota Bukittinggi, Kota Solok, Padang Panjang, dan Kota Padang.
“Nanti kami akan berkoordinasi dengan pemkot/kabupaten tersebut agar menyarankan untuk membuat surat edaran dan kesiapan aparat gakkum dalam penerapan sanksi yustisi,” kata Stefanus.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, ada 15 kabupaten/kota di luar Jawa dan Bali yang akan menerapkan PPKM Darurat mulai 12 hingga 20 Juli 2021. Nantinya, pembatasan kegiatan di 15 wilayah tersebut akan diperketat sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
15 wilayah di luar Jawa-Bali yang akan menerapkan PPKM Darurat:
Sumatera Utara
Kota Medan
Sumatera Barat
Kota Bukittinggi
Kota Padang
Kota Padang Panjang
Kalimantan Barat
Kota Pontianak
Kota Singkawang
Berau
Kalimantan Timur
Kota Balikpapan
Kota Bontang
Kepulauan Riau
Kota Batam
Kota Tanjung Pinang.
Lampung
Kota Bandar Lampung
Nusa Tenggara Barat
Kota Mataram
Papua Barat
Kota Sorong
Manokwari
Aturan pembatasan di 15 daerah itu, misalnya, di sektor usaha, karyawan perusahaan non-esensial wajib bekerja dari rumah atau work from home (WFH) 100 persen. Sektor non-esensial WFH 50 persen, dan sektor kritikal diizinkan bekerja dari kantor atau work from office (WFO) 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Sektor pendidikan, kegiatan belajar-mengajar sepenuhnya dilakukan secara daring. Kegiatan di supermarket, pasar tradisional, swalayan, bisa beroperasi hingga pukul 20.00 dengan kapasitas pengunjung maksimal 50 persen.
Aotek diizinkan buka 24 jam. Pusat perbelanjaan atau mal ditutup secara total. Restoran hanya boleh membuka layanan take away (bungkus) dan delivery (antar), tidak diperkenankan makan di tempat. Kemudian, seluruh tempat ibadah ditutup sementara.
Kegiatan seni, budaya, sosial, dan kemasyarakatan yang menimbulkan kerumunan tidak diperkenankan. Kegiatan konstruksi boleh berjalan penuh, tetapi dengan protokol kesehatan ketat.
Reporter: Rls/Sir