Panyabungan, StartNews – Irwan Daulay, pengamat ekonomi dan pengusaha properti, membenarkan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) termasuk satu dari lima daerah yang paling diminati investor di Sumatera Utara. Menurut dia, saat ini sebagian proyek investasi di Madina masih tahap perencanaan dan pengurusan perizinan.
Irwan menyebut salah satu investasi besar di Madina yang masih tahap mengurus perizinan adalah proyek pembangunan hydropower di Panyabungan Timur dan Bangkelang, Kabupaten Madina.
PT Semesta Energi dan PT Tinfos Hydropower Solution (THS) tertarik menanamkan investasi hingga Rp1 triliun lebih untuk membangun pembangkit listrik tenaga air (hydropower) di Kabupaten Madina. Perusahaan nasional dan perusahaan dari Norwegia itu akan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Panyabungan Timur dan Bangkelang.
“Melalui TP2D (Tim Percepatan Pembangunan Daerah) yang dibentuk Bapak Bupati, banyak sekali proyek yang masih tahap perencanaan. Ada yang bersifat jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang,” kata Irwan kepada startnews, Kamis (24/8/2023).
BACA JUGA:
- Kabupaten Madina Termasuk Daerah yang Paling Diminati Investor di Sumut
- Bakal Garap Hydropower di Madina, Dua Perusahaan Siapkan Investasi Rp1 Triliun
Selain perencanaan proyek investasi, kata dia, penyiapan infrastruktur-infrastruktur pendukung juga tidak luput dari perhatian TP2D dan Pemkab Madina.
Di antaranya, infrastruktur pemanfaatan Bandara Bukitmalintang, pemanfaatan Pelabuhan Laut Palimbungan Ketek, pengurusan perizinan perhutanan sosial untuk integrated farming maupun industri kayu olahan, penelitian potensi batuan dan mineral untuk pertambangan, penyiapan sarana dan prasarana pengembangan perikanan laut dan pulau-pulau kecil, serta persiapan pembangunan jalan bypass Panyabungan – Muara Batang Gadis.
“Pemkab Madina dan TP2D berkeyakinan hanya dengan menggenjot investasi, perekonomian daerah dapat dikebut percepatannya,” tuturnya.
Irwan menilai potensi pengembangan investasi dan pembangunan di Madina relatif besar. Untuk itu, kata dia, salah satu tools untuk mengebut investasi itu dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM). “Human capital-nya harus menjadi perhatian serius,” katanya.
Dia menilai SDM yang memiliki konsentrasi di bidang dunia usaha masih relatif minim dan hal ini menjadi tantangan tersendiri. “Oleh karena itu, kita semua bertanggung jawab dalam urusan ini, human capital,” ujarnya.
Irwan juga mengapresiasi hasrat para perantau asal Madina yang ingin membantu pembangunan di daerah ini sesuai kapasitas masing-masing. “Ini harus kita sambut dengan semangat baru membangun daerah,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumut Faisal Arif Nasution menyatakan Kabupaten Madina termasuk satu dari lima daerah di Sumut yang paling banyak diminati oleh investor dalam negeri maupun luar negeri.
Faisal menyebut nilai investasi PMDN dan PMA di Kabupaten Madina mencapai Rp1,7 triliun. Menurut dia, investasi terbesar di Kabupaten Simalungun Rp4,72 triliun, disusul Kota Medan Rp3,87 triliun, Kabupaten Tapanuli Selatan Rp2,86 triliun, dan Kabupaten Deliserdang Rp2,38 triliun.
Reporter: Sir