Panyabungan, StartNews – PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) membantu tujuh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah kerja perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi ini untuk mendapatkan perizinan bagi usaha mereka.
Tujuh pelaku UMKM itu adalah Kelompok Sahata di Desa Sibanggor Julu, Jaya Selalu di Desa Purba Lamo, Cempaka Bersinar di Desa Sibanggor Jae, Maju Bersama di Desa Huta Tinggi, Sahabat Hijau di Desa Sibanggor Tonga, Cemara di Desa Huta Julu, dan kelompok Tor Bania Jaya di Desa Hutabaringin.
Dirilis antaranews.com, dalam proses pendampingan itu, para pengurus kelompok tani dan kelompok wanita langsung dibawa ke kantor notaris untuk pembuatan akta notaris agar mendapatkan legalitas kelompok tani binaan dari PT SMGP.
Kelompok tani itu juga didampingi Koordinator Community Development PT SMGP Ngalim bersama timnya, Ghina Putri.
Advokasi perizinan itu nantinya diharapkan dapat membantu pelaku UMKM mendapatkan izin usaha dan izin produk, sehingga memperkuat peluang mereka mendapatkan bantuan dari pemerintah dan memasarkan produk ke pasar ritel modern.
Ngalim menyatakan sejauh ini ada dua kelompok binaan PT SMGP yang sudah selesai perizinannya, yaitu kelompok budidaya kopi dan budidaya aren. Produknya pun sudah dijual bebas di pasar.
“Kelompok tani dan wanita ini adalah binaan PT SMGP. Dalam setahun belakangan ini para kelompok usaha ini sudah mulai produksi dan produk UMKM mereka sudah mulai beredar di masyarakat. Tetapi, produk ini terkendala di pasar karena belum memiliki P-IRT. Oleh karena itulah kita berikan bantuan mengurus perizinan UMKM yang sudah kita bina dari awal,” kata Ngalim, Selasa (16/7/2024).
Selain pengurusan akte notaris, kata dia, para pelaku UMKM juga didampingi sampai proses pengurusan perizinan P-IRT ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu (DPMPPSP) Kabupaten Madina.
Selain soal perizinan, menurut dia, pelaku UMKM ini juga menghadapi kendala terkait kesadaran kerja tim. Sebagian anggota kelompok kurang konsisten sehingga berdampak pada produksi.
“Terbitnya nanti semua perizinan, kita harap semua anggota lebih giat lagi. Ini upaya kita memberikan kepercayaan dan semangat bagi mereka, sehingga jumlah produksi makin meningkat karena pasarnya juga terbuka luas,” jelasnya.
Dia berharap terbitnya semua perizinan tersebut nantinya berdampak pada petani holtikultura. Sebab, kebanyakan bahan keripik ini berasal dari produk yang dihasilkan dari usaha pelaku UMKM tersebut berasal dari tanaman muda.
“Dahulu petani sering mengeluh soal hasil pertanian, karena harganya murah di pasar. Tetapi, semenjak UMKM inj berjalan, petani juga kecipratan, harga hasil tani mereka lebih stabil. Apabila produk UMKM yang kita bina ini makin meningkat tentunya masyarakat petani kita akan lebih maju, terjadi multi-effect,” ungkap Ngalim.
Reporter: Sir/Antara