MBG, StartNews – Ratusan petani plasma unjuk rasa di depan kantor PT Rendi Permata Raya, Desa Singkuang I, Muara Batang Gadis (MBG), Mandailing Natal (Madina), Senin (20/3/2023). Mereka meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina menindak tegas manajemen PT Rendi Permata Raya yang tidak memberikan hak kepada petani plasma.
“Kami menilai Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal keok di hadapan perusahaan. Kami tidak butuh Eko Ashari. Ia hanya karyawan di perusahaan. Kami butuh Sumarli, pemegang saham dan pengambil keputusan. Kami tak butuh pimpinan OPD. Kami butuh ketegasan Bupati Mandailing Natal, ” kata Sapihuddin, ketua Koperasi Hasil Sawit Bersama di sela-sela aksi unjuk rasa.
Unjuk rasa itu sebagai bentuk protes, karena Pemkab Madina yang tidak memberi keputusan tegas terhadap perusahaan PT Rendi Permata Raya yang mengelola 3,741 hektare lahan HGU sejak 2005. Aksi ini diikuti 371 petani plasma dari Desa Singkuang I, MBG, Madina.
Sebelumnya, Camat MBG Zul Hidayat mengatakan tim khusus telah dibentuk atas saran Todung Mulya Lubis dan sedang menuju Muara Batang Gadis dari Panyabungan.
“Tim dari Pemkab sudah dibentuk dan sekarang sedang menuju ke Muara Batang Gadis. Saya selalu mendukung masyarakat, ” kata Zulhidayat di depan warga yang berunjuk rasa.
Sementara Wakapolres Madina Kompol W. Sidabutar memberi pengarahan agar warga menahan diri untuk tidak melakukan aksi anarkis.
“Terima kasih atas kerja sama bapak dan ibu sekalian. Bapak dan ibu telah menjaga kondusivitas dan keamanan,” ucap W. Sidabutar.
Reporter: Rls