Refleksi HUT Ke-74 RI: Jejak Presiden Soekarno di Passanggarahan Kotanopan


Foto: Pasanggarahan Kotanopan
Kotanopan, StArtnews-Jejak Presiden pertama RI, Soekarno, sangat menarik untuk dibahas. Selain menjabat sebagai Presiden RI, Soekarno merupakan tokoh kharismatik, singa podium, politikus ulung, dan dikenal semua tokoh Nasional maupun internasional di masanya.
Sebagai pejuang, presiden dan tokoh politik, Presiden Soekarno saat itu hampir mengunjungi seantero Indonesia. Kedatangannya ini bisa saja sebagai tahanan politik oleh Belanda, bisa juga sebagai pejuang untuk memerdekaaan Indonesia.
Salah satu daerah yang pernah disinggahinya adalah Kotanopan, Kab. Mandailing Natal. Kedatangan Soekarno di Kotanopan saat itu dalam rangka perjalanan dari Padang menuju Prapat. Orang nomor satu di Republik ini singgah dan bermalam di Passanggarahan Kotanopan dan menempati kamar nomor satu.
Selain itu, Presiden Soekarno juga sempat mengadakan rapat akbar pada tangal 16 Juni 1948. Dia menyosialisasikan kemerdekaan dan mengajak warga Mandailing untuk tetap mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan NKRI. Soekarno berdiri di tangga rumah peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1930 ini. Rapat yang dihadiri ratusan tokoh pejuang kemerdekaan ini berlangsung di halaman Passanggarahan.
Sudah 71 tahun berlalu saat Presdien Soekarno datang ke Kotanopan, kondisi Passanggarahan ini masih berdiri kokoh. Passanggarahan yang saat ini sudah menjadi asset Provinsi Sumatera Utara masih berdiri dengan megahnya dan disewakan bagi tamu yang ingin menginap.
Kamar tempat Presiden Soekarno menginap masih ada. Namun bagian dalamnya sudah direnovasi. Poto Bung Karno saat berpidato di tangga Passanggarahan terpasang di atas pintu masuk ke ruang tengah. Di bawah foto itu tertulis “Presiden Soekarno berdiri di tangga Pesanggrahan Kotanopan ketika berpidato pada rapat raksasa di Kotanopan 16 Juni 1948.”
Selain itu, menurut informasi yang di himpun StArtnews, di kamar nomor satu itu terdapat terowongan yang membujur dari Passanggarahan hingga perbukitan sejauh 4 km. Dulunya terowongan itu pernah digali, namun dihentikan karena khawatir terjadi sesuatu.
Beberapa tokoh masyarakat Kotanopan juga mengetahui dan mendengar cerita kalau di kamar nomor satu ini dulu ada trowongan untuk sarana menyelamatkan diri pihak Belanda kalau-kalau diserang.
Di depan Passanggrahan Kotanopan terdapat Tugu Perintis Kemerdekaan Indonesia yang diresmikan pada Jumat 4 November 1988 oleh Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar.
Di empat sisi tugu itu terdapat batu marmer yang bertuliskan naskah proklamasi, naskah pembukaan UUD 1945, serta informasi pembangunan dan peresmian.Tugu itu semakin menunjukkan Kotanopan adalah kota bersejarah dan kota pejuang.
Passanggrahan Kotanopan cukup bagus dan enak untuk istirahat. Temperatur udara relatif sejuk sehingga 11 kamar yang ada tidak dilengkapi pendingin udara (AC). Beberapa kamar sedang diperbaiki. Sedangkan di bagian halaman Pasanggarahan tertata rapi bunga warna warni dan tanaman hias.
Reporter: Lokot Husda
Editor: Hanapi Lubis
Comments
This post currently has no comments.