Panyabungan, StartNews – Sebanyak 15 santri Pesantren Musthafawiyah Purba Baru terpaksa mengungsi sementara ke kantor IPK Mandailing Natal (Madina) di Jalan Lintas Timur, Kecamatan Panyabungan. Sementara 31 santri lainnya menginap di rumah Ibu Marlina, Jalan Perjuangan, Kelurahan Dalan Lidang, Kecamatan Panyabungan.
Para santri itu terpaksa mengungsi sementara, karena pondok mereka hanyut disapu Aek Singolot yang meluap pada Rabu (20/12/2023) malam. Keadaan mereka sehat walafiat.
Para santri yang berada di Kantor IPK Madina itu didampingi Khoirul Anwar Siregar, alumni Musthafawiyah tahun 2000. “Ada 15 orang santri Banjar Manggis dan satu orang dari asrama sekarang ditampung di kantor IPK Lintas Timur,” kata Khoirul, dikutip dari hayuaranet.id, Kamis (21/12/2023).
BACA JUGA:
Anwar menerangkan, sebelumnya salah satu santri atas nama Reza menelepon Kanit Intel Polsek Panyabungan Doni Afwan dan memberitahukan pondoknya hanyut diterjang luapan sungai. Mendapat informasi tersebut, keduanya langsung bergerak ke lokasi untuk menjemput para santri.
Anwar menuturkan 16 santri yang saat ini bersama mereka butuh pakaian dan makanan. “Santri yang di sini hanya punya baju basah yang melekat di tubuh dan belum makan,” ujarnya.
Dia berharap keberadaan para santri itu disampaikan kepada otoritas, baik pemerintah daerah maupun pihak pondok pesantren.
“Harapannya agar adik-adik ini mendapat perhatian juga untuk menginformasikan keberadaan mereka, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran,” tuturnya.
Ke-16 santri yang berada di kantor IPK Madina berasal dari Kota Medan. Di sisi lain, sebanyak 31 santri juga saat ini sedang berada di kediaman Ibu Marlina, Jalan Perjuangan, Kelurahan Dalan Lidang, Panyabungan. Santri yang berada di rumah tersebut berasal dari Medan, Binjai, Langkat, Sibolga, dan Riau.
“Alhamdulillah, semuanya dalam keadaan aman dan sehat,” terang Anwar.
Kepala BPBD Madina Mukhsin Nasution mengaku pihaknya telah mendapat informasi keberadaan santri di dua tempat itu. Dia mengaku segera koordinasi dengan pihak pesantren.
Reporter: Roy Adam