Panyabungan, StartNews – Siswa-siswi SMP di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) kembali menorehkan prestasi. Kali ini prestasi itu akan dicatatkan oleh Sahara. Siswi SMP Negeri 1 Kotanopan ini akan mengikuti lomba engrang tingkat nasional yang akan digelar Kementeria Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Februari 2023 mendatang.
Untuk mengikuti lomba yang terbilang jarang digelar itu, Sahara giat berlatih setiap sore di bawah bimbingan guru olahraga Indra Matondang.
“Lomba permainan tradisional itu akan diadakan Kemenparekraf untuk melestarikan budaya daerah, khususnya engrang,” kata Kepala SMP Negeri 1 Kotanopan H. Pargugunan kepada StartNews, Senin (19/9/2022).
Pargugunan mengungkapkan pihaknya secara khusus menugaskan guru olahraga Indra Matondang untuk mengawasi dan membimbing Sahara berlatih engrang setiap sore.
Sementara Sahara mengaku giat berlatih untuk meningkatkan ketahanan fisik dan kemampuan bermain engrang. “Aku suka main engrang sejak kelas lima SD,” tutur siswi dari Desa Huta Baringin, Tombang Bustak, Kecamatan Kotanopan ini.
Dikutip dari id.wikipedia.org, egrang adalah permainan tradisional yang menggunakan sepasang bambu untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat dari kayu.
Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak. Egrang juga bisa digunakan dalam atraksi. Permainan egrang berguna dalam pelatihan pengendalian diri dengan menjaga keseimbangan, kefokusan dan meningkatkan rasa percaya diri sekaligus hiburan untuk anak-anak maupun dewasa
Di Indonesia, engrang memiliki banyak penamaan di berbagai daerah. Penamaan egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung. Arti nama ini adalah terompah pancung yang dibuat dengan bahan bambu bulat yang panjang.
Di Provinsi Sumatera Barat, egrang disebut dengan tengkak-tengkak. Nama ini berasal dari kata dasar tengkak yang berarti pincang. Dalam bahasa Bengkulu, tengkak berarti sepatu yang terbuat dari bambu.
Lalu, di Provinsi Jawa Tengah, egrang dikenal dengan nama jangkungan. Nama ini diperoleh dari nama burung dengan kaki yang panjang. Egrang juga dikenal di Provinsi Kalimantan Selatan dengan nama batungkau.
Reporter: Dian Lukman