Soal Percepatan Pembangunan Madina, Mulia P. Nasution: Kita Pasti Bisa

Soal Percepatan Pembangunan Madina, Mulia P. Nasution: Kita Pasti Bisa

Jakarta, StartNews – Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Mulia Panusunan Nasution menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina) tidak bisa bejalan sendiri untuk melakukan percepatan pembangunan daerah. Apalagi pembangunan Kabupaten Madina relatif jauh tertinggal dibanding kabupaten-kabupaten lain di bagian utara Sumatera Utara (Sumut).

Menurut tokoh perantau asal Madina ini, perlu kolaborasi semua pihak untuk mencapai percepatan pembangunan Kabupaten Madina. “Saya pribadi dan teman-teman di Jakarta siap membantu. Yang penting dikomunikasikan,” kata Mulia P. Nasution saat menyampaikan pemikirannya dalam acara dialog percepatan pembangunan Madina di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (27/2/2023) malam.

Ekonom kelahiran Panyabungan pada 27 Agustus 1951 ini juga meminta jajaran Pemkab Madina agar tidak berkecil hati melihat kemajuan pembangunan yang dicapai kabupaten-kabupaten lain di Sumut, terutama di wilayah bagian utara.

Mulia optimistis kolaborasi semua pihak dapat mendorong percepatan pembangunan Madina, sehingga kelak dapat sejajar dengan kabupaten-kabupaten lain di Sumut. “Kita pasti bisa,” kata mantan ketua tim perwujudan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini.

Acara dialog tersebut juga dihadiri Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Sementara tokoh-tokoh perantau asal Madina, hadir di antaranya Todung Mulya Lubis yang didapuk sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D), mantan Menteri  Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Komjen (Purn) Polri Saud Usman Nasution, M. Azhar Lubis, Saipullah Nasution, Mansyur Nasution, dan Mayjen TNI (Purn) AA Nasution.

Pada kesempatan yang sama, mantan Menko Ekonomi Darmin Nasution justru mempertanyakan keserisuan Pemkab Madina terkait keinginan bersama untuk mempercepat pembangunan di Madina.

“Kalau memang serius untuk mempercepat pembangunan daerah Madina, ayo! Tapi, kalau enggak mau bagaimana?” ucap Darmin.

Darmin kembali mengingatkan sejumlah program Pemkab Madina yang sebelumnya ikut diperjuangkan tokoh-tokoh Madina di Jakarta, seperti pembukaan hutan sosial, pembangunan bandar udara, dan rencana peningkatan status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Madina.

“Dulu kita sudah sama-sama memperjuangkan hutan sosial. Di daerah Pagur itu cocok kita tanam kopi. Saya kira itu bisa menghapus tanaman ganja yang banyak ditemukan di sana,” tegas Darmin.

Sementara mantan Kepala BNPT Saud Usman Nasution kembali mengingatkan pentingnya percepatan pembangunan Bandara Bukit Malintang. “Dulu Pak Jonan (mantan Menteri Perhubungan) bilang sama kita 2022 selesai, sekarang sudah 2023 belum juga,” ujar Saud Usman.

Saud juga meminta Pemkab Madina serius membangun stadion di Kecamatan Siabu. “Saya tetap komit, saya hibahkan 3 hektare tanah untuk bangun stadion,” ucap mantan Kabareskrim Polri itu.

Lain halnya dengan ekonom Faisal Basri Batubara. Mantan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta ini menyebut sejumlah gagasan para tokoh Madina secara gtafik sudah lengkap, mulai dari persoalan infrastuktur, pendidikan, perkebunan, pertanian, dan sebagainya.

Namun, menurut dia, semua pembahasan persoalan tersebut harus ditindaklanjuti dengan membentuk Forum Group Discussion (FGD). “Ini tidak mungkin bisa kita tuntaskan melalui pertemuan semalam. Harus dibuat FGD,” ujar Faisal.

Sementara Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution berterima kasih atas ide-ide, sinergitas, dan kolaborasi para tokoh tersebut untuk percepatan pembangunan Madina. Sukhairi juga berjanji akan mengundang para tokoh itu untuk datang ke Madina guna menindaklanjuti pembentukan FGD.

“Kami siap berkolaborasi dengan semua pihak. Akan kami undang para tokoh ke Madina sekaligus halal bi halal setelah Lebaran,” kata Sukhairi, didampingi Atika Azmi Utammi.

Pada kesempatan itu, Sukhairi juga menyampaikan realitas ruang fiskal dalam APBD Madina yang sangat terbatas. Sementara kebutuhan anggaran untuk mencapai visi misi yang tertuang dalam RPJMD Madina 2021-2026 sangat besar sehingga perlu mencari sumber-sumber pembiayaan baru, baik berupa peningkatan porsi dari APBN, investasi swasta, KPBU dan pembiayaan perbankan.

Di akhir acara Sukhairi menyerahkan sejumlah proposal proyek akan dibiayai oleh APBN sampai dengan tahun 2025 senilai Rp 1,6 triliun dan Usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan dibiayai oleh APBN, swasta dan KPBU, yaitu Panyabungan Smart City, Kawasan Industri Batahan, PLTA Batang Gadis dan jalur kereta api Labusel, Tapsel, Madina hingga Pariaman, Sumatera Barat.

Reporter: Saparuddin Siregar

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...