Jakarta, StArtNews– Kecelakaan kendaraan tempur jenis Tank M113 milik TNI AD di Sungai Bogowonto, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang menyebabkan dua korban jiwa pada Sabtu (10/3/2018) lalu, membuat kalangan anggota DPR bereaksi.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon, misalnya, meminta peristiwa tersebut harus dievaluasi. “Saya melihat harus ada evaluasi mengenai kejadian ini. Dan, harus ada klarifikasi dan penjelasan dari TNI AD, kenapa kegiatan tersebut menggunakan tank TNI untuk kegiatan outbond anak-anak di bawah umur,” ungkap Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/3/2018).
Politisi Gerindra ini juga meminta Panglima TNI memberikan penjelasan penggunaan Alat Utama Sistem Pertahanan (alutsista) untuk wisata yang tidak sesuai dengan peruntukkan sebenarnya, serta melakukan uji kelayakan secara berkala terhadap seluruh alutsista yang ada.
“Kalau untuk wisata, saya kira itu kurang tepat. Apalagi untuk anak anak, kita akan meminta penjelasan TNI lewat Komisi terkait,” ujarnya.
Fadli juga menilai kegiatan outbond Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang melintasi sungai menggunakan tank sangat berisiko dan kurang bijak. “Tentu kita memahami niat baik TNI untuk outbond dengan anak-anak. Namun, melihat anak-anak kecil yang masih di bawah umur menaiki tank, saya kira ini kurang bijak,” tutur Fadli.
Kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak-anak sekalipun itu berbentuk outbond, menurut dia, harus mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan. “Saya kira harus dipertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan serta menjadi skala prioritas untuk anak-anak,” ujarnya.
Menurut informasi yang dihimpun, kecelakaan itu berawal saat Yon 412 melaksanakan latihan outbond bersama puluhan peserta dari PAUD danTK menggunakan tank di Sungai Bogowonto, Jateng, sekitar pukul 10.05 WIB, Sabtu (10/3/2018). Para peserta terdiri atas TK Ananda 6 anak dan seorang guru, TK Masitoh 71 anak dan empat guru, TK Siwi 20 anak dan dua guru, Paud Lestari 20 anak dengan empat guru, serta PAUD Handayani dengan 35 anak.
Pada pelatihan outbond itu melibatkan tiga armada tempur lapis baja milik TNI AD. Para peserta di bagi menjadi dua kloter. Kloter pertama, tank mampu melintas dengan selamat. Namun, saat tank kedua menyisir sungai, tanah diduga ambles sehingga tank terperosok dan masuk ke sungai yang cukup dalam.
Atas kejadian itu, dua korban diinformasikan meninggal dunia, atas nama Pratu Rendy dan Kepala TK Ananda, Iswandari. Sementara seorang siswa bernama Hafitz masih dilakukan pencarian. (Sir)